Hari ini diskusi yang terjadi di mushola selepas shalat dzuhur membicarakan tentang mainan anak zaman sekarang. Rekan-rekan kerja sependapat bahwa mainan anak zaman sekarang membuat anak-anak kurang kreatif dan kurang adanya aktifitas fisik yang dapat menyehatkan dan menopang tumbuh kembang anak (seperti main hp, video game, dll).
Terlintas ide untuk mendokumentasikan permainan anak-anak zaman dulu (seperti kelereng/ekar (bahasa palembang, -red), cak ingkling (bahasa palembang, -red), tungkupan (bahasa palembang, -red), calak cadang (bahasa palembang, -red), dan permainan lainnya). Dan juga tidak hanya sampai mendokumentasikan saja. Tetapi juga menerapkan permainan itu pada anak-anak zaman sekarang (paling tidak anak sendiri).
Sedikit yang saya tangkap dari pembicaraan ringan di mushola tadi, bahwa dulu meski permainan tidak diajarkan oleh orang tua, anak-anak bisa memainkannya karena diajarkan guru (mulai dari membuat pistol-pistolan dari kertas, pesawat terbang, sampai ke permainan calak cadang (ini biasanya dikenalkan pada saat penjaskes, karena ada aktifitas fisik yang cukup menyehatkan).
Selain membuat kreatif dan menyehatkan anak-anak, permainan dulu memiliki nilai-nilai budipekerti dan nilai tambah lainnya, seperti sportifitas yang di junjung tinggi, kejujuran, kepemimpinan dan lain-lain.
Besar harapan saya dapat menularkan kembali permainan yang pernah saya alami kepada anak-anak saya dan teman-temannya kelak. Semoga saya masih dapat mengingat permainan-permainan yang dimaksud (akan dibahas ditopik terpisah). Untuk rekan-rekan yang membaca artikel ini, saya harap dapat membantu saya dengan cara mengingat kembali permainan yang pernah kita mainkan di masa kecil dan menularkannya pada lingkungan sekitar. Atau bila memungkinkan dapat menulis komentar di blog saya ini. Semoga anak-anak Indonesia dapat terus berkreatifitas dan terus memajukan negara tercinta ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar