Selasa, 05 Februari 2013

Perlindungan konsumen pemilik mobil Nissan March karena tidak sesuai dengan iklan produk mobil Nissan


B A B   I
A.      Kasus Posisi
Perlindungan konsumen pemilik mobil Nissan March karena tidak sesuai dengan iklan produk mobil Nissan, dimana pada iklan yang dimaksud disebutkan bahwa mobil Nissan March mengkonsumsi satu liter bensin untuk jarak bensin 21,8km.
Persaingan untuk menyaingi produk Honda City yang sudah ada sejak terciptanya cikal bakal Nissan March (1982)

B.       Permasalahan Hukum
Nissan Motor Indonesia (NMI) tengah dituntut perihal iklan yang menyertakan informasi konsumsi BBM yang tidak sesuai kenyataan. Tuntutan tersebut dilayangkan Ludmilla Arif setelah March A/T yang dibelinya tahun 2011 di Pacific Place punya perbedaan konsumsi bahan bakar dengan di iklan.
"Saya sempat komplain ke NMI dan meminta solusi kenapa March saya tidak pernah mencapai angka tersebut, selalu 8 kpl. Menurut teknisi, mobil saya tidak mengalami gangguan apa pun. Terus, saya minta mobil disetel ulang agar irit. Namun, jawaban yang diterima tetap sama, sudah sesuai standar," ujar Ludmilla.
Ludmilla Arief termasuk konsumen yang merasa dikelabui saat membeli kendaraan roda empat merek Nissan March. Jargon ‘city car’ dan ‘irit’ telah menarik minat perempuan berjilbab ini untuk membeli. Maret 2011 lalu, Milla-- begitu Ludmilla Arief biasa disapa—membeli Nissan March di showroom Nissan Warung Buncit, Jakarta Selatan.
Sebulan menggunakan moda transportasi itu, Milla merasakan keganjilan. Ia merasa jargon ‘irit’ dalam iklan tak sesuai kenyataan, malah sebaliknya boros bahan bakar. Penasaran, Milla mencoba menelusuri kebenaran janji ‘irit’ tersebut. Dengan menghitung jarak tempuh kendaraan dan konsumsi bensin, dia meyakini kendaraan yang digunakannya boros bensin.
“Sampai sekarang saya ingin membuktikan kata-kata city car dan irit dari mobil itu,” ujarnya ditemui wartawan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (10/4).
Setelah satu bulan pemakaian, Milla menemukan kenyataan butuh satu liter bensin untuk pemakaian mobil pada jarak 7,9 hingga 8,2 kilometer (km). Rute yang sering dilalui Milla adalah Buncit–Kuningan-Buncit. Semuanya di Jakarta Selatan. Hasil deteksi mandiri itu ditunjukkan ke Nissan cabang Warung Buncit dan Nissan cabang Halim.
Berdasarkan iklan yang dipampang di media online detik dan Kompas, Nissan March mengkonsumsi satu liter bensin untuk jarak bensin 21,8 km. Informasi serupa terdapat di brosur Nissan March. Karena itulah Milla berkeyakinan membeli satu unit untuk dipakai sehari-hari. “Di iklan itu ditulis berdasarkan hasil tes majalah Autobild edisi 197 tanpa mencantumkan rute kombinasi,” imbuhnya.
Pihak Nissan melakukan tiga kali pengujian setelah pemberitahuan Milla. Milla hanya ikut dua kali proses pengujian. Lantaran tak mendapatkan hasil, Milla meminta dilakukan tes langsung di jalan dengan mengikutsertakan saksi. “Saya berharap diadakan road test dengan ada saksi,” kata karyawati swasta itu.
Kasus ini akhirnya masuk ke Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Jakarta. Milla meminta tanggung jawab PT. Nissan Motor Indonesia (NMI). Perjuangannya pun membuahkan hasil. Putusan BPSK 16 Februari lalu memenangkan Milla. BPSK menyatakan NMI melanggar Pasal 9 ayat (1) huruf k dan pasal 10 huruf c Undang-Undang Perlindungan Konsumen. NMI diminta membatalkan transaksi dan karenanya mengembalikan uang pembelian Rp150 juta.
Nissan menyetujui hal tersebut, hanya saja Nissan hanya mau membelinya dengan standar harga sebuah Nissan March bekas yang berada di angka Rp 138 juta. Sementara Ludmilla mau Nissan membayar sesuai uang yang telah dia keluarkan untuk membeli mobil tersebut. Akhirnya, setelah dimediasi BPSK, pada 16 Februari 2012 lalu jalan tengah pun diambil. Nissan harus membeli mobil Ludmilla kembali diatas harga pasaran mobil bekas tapi di bawah harga mobil baru. Angkanya Rp 150 juta. Tapi bukannya menjalankan perintah BPSK tersebut, Nissan kemudian justru menggugat balik keputusan BPSK dan mengajukan banding ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan agar membatalkan keputusan BPSK. Nissan lalu membeberkan sejumlah bukti yang melalui daftar bukti yang balik menyudutkan Ibu Ludmilla, konsumennya sendiri
Perseteruan Nissan dengan konsumennya itu sekarang udah memasuki sidang keempat di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Persidangan sendiri berlangsung panas. Nissan menghadirkan saksi ahli periklanan dan Ludmilla menghadirkan pengguna Nissan March lain yang ikut merasa ditipu melalui iklan yang mengklaim Nissan March irit di tahun 2011. Menurut Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) FX. Ridwan Nugroho saat menjadi saksi mengatakan “Ini bukan iklan, ini merupakan pemberitaan. Karena ada tempatnya sendiri, dan sepengetahuan saya bila di bawah judul itu terdapat nama penulis, itu pemberitaan (Produk Jurnalistik), bukan iklan,”
Keputusan Pengadilan Negeri menguatkan keputusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Provinsi DKI Jakarta pada 16 Februari 2012 lalu. Putusan BPSK ini lah yang digugat Nissan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
"Pemohon (PT Nissan Motor Indonesia) tidak mempunyai dasar hukum, dan pemohon tidak bisa membuktikan adanya tipu muslihat dari yang tergugat, oleh sebab itu pihak pengadilan menolak permohonan pemohon dan menguatkan keputusan BPSK," ujar Hakim Mohammad Razzad saat membacakan keputusan di PN Jaksel, Selasa (17/4/2012).
Namun hingga saat ini Nissan bersiteguh mengatakan bahwa tidak ada yang salah dengan iklan Nissan March tersebut.

"Kita akan menyiapkan bukti-bukti lanjut, karena melihat merujuk keputusan BPSK kemarin. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan iklan kita," kata General Manager Marketing and Communications Strategy Division PT Nissan Motor Indonesia Indrie Hadiwidjaja ketika dihubungi detikOto, Rabu (18/4/2012).
Nissan pun kini tengah bersiap untuk memperkuat bukti mereka saat mengajukan keberatan mereka di MA. "Kita berusaha mencari bukti untuk memperkuat bahwa iklan kita tidak salah,"ujarnya.
Indrie juga menambahkan, hingga saat ini belum ada lagi konsumen yang mengeluh terhadap produk Nissan yang lainnya. "Sejauh ini belum ada konsumen yang mengeluh karena produk kita," tutupnya.










B A B   II
TINJAUAN  PUSTAKA

Konsumen adalah setiap orang pemakai barang atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.
Konsumsi, dari bahasa Belanda Consumptie, ialah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan daya guna suatu benda baik berupa barang maupun jasa, untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan secara langsung.
Asas perlindungan konsumen .
Berdasarkan UU Perlindungan Konsumen pasal 2, ada lima asas perlindungan konsumen.
•Asas manfaat
Maksud asas ini adalah untuk mengamanatkan bahwa segala upaya dalam penyelenggaraan perlindungan konsumen harus memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kepentingankonsumen dan pelau usaha secara keseluruhan.
•Asas keadilan
Asas ini dimaksudkan agar partisipasi seluruh rakyat bias diwujudkan secara maksimal dan memberikan kesempatan kepada konsumen dan pelaku usaha untuk memperoleh haknyadan melaksanakan kewajibannya secara adil.
•Asas keseimbangan
Asas ini dimaksudkan untuk memberikan keseimbangan antara kepentingan konsumen, pelaku usaha, dan pemerintah dalam arti material maupun spiritual. d.Asas keamanan dan keselamatan konsumen.
•Asas keamanan dan keselamatan konsumen
Asas ini dimaksudkan untuk memberikan jaminan atas keamanan dan keselamatan kepada konsumen dalam penggunaan, pemakaian, dan pemanfaatan barang/jasa yang dikonsumsi atau digunakan.
•Asas kepastian hukum
Asas ini dimaksudkan agar baik pelaku usaha maupun konsumen menaati hokum dan memperoleh keadilan dalam penyelenggaraan perlindungan konsumen, serta Negara menjamin kepastian hukum.

Tujuan perlindungan konsumen
Dalam UU Perlindungan Konsumen Pasal 3, disebutkan bahwa tujuan perlindungan konsumen adalah sebagai berikut.
• Meningkatkan kesadaran, kemampuan, dan kemandirian konsumen untuk melindungi diri.
• mengangkat harkat dan martabat konsumen dengan cara menghindarkannya dari ekses negatif pemakaian barang dan/atau jasa.
• Meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih, dan menuntut hak- haknya sebagai konsumen.
• Menciptakan sistem perlindungan konsumen yang mengandung unsur kepastian hukum dan keterbukaan informasi serta akses untuk mendapatkan informasi.
• Menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya perlindungan konsumen sehingga tumbuh sikap yang jujur dan bertanggung jawab dalam berusaha.
• Meningkatkan kualitas barang/jasa yang menjamin kelangsungan usaha produksi barang dan jasa, kesehatan, kenyamanan, keamanan, dan keselamatan konsumen.

Hak paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada inventor atas hasil invensinya di bidang teknologi selama waktu tertentu. Seorang inventor dapat melaksanakan sendiri invensinya atau memberikan persetujuan kepada pihak lain. (Pasal 1 ayat 1 UU No.14 tahun 2012)










B A B   III
PEMBAHASAN

Di jaman yang sudah maju dan modern ini berbagai jenis mobil sudah berhasil dibuat oleh manusia. Dari yang berbahan bakar bensin, solar, hingga yang berbahan bakar listrik bahkan panas dari cahaya matahari.
Kasus yang terjadi antara Nissan Motor Indonesia dengan konsumen (Ludmilla Arif)  perihal iklan yang menyertakan informasi konsumsi BBM yang tidak sesuai kenyataan. Hal ini dapat terjadi dikarenakan banyak factor yang mempengaruhi baik dari sisi konsumen maupun produsen.
Beberapa faktor tersebut jika ditinjau dari sisi produsen diantaranya :
1.      Beban psikologis yang ditanggung produk Nissan March.
Berikut ini sejarah Nissan march sampai dengan produk march yang di jual di Indonesia saat ini. Nissan Micra adalah sebuah mobil yang diproduksi oleh Nissan. Hal ini dikenal di Jepang dan Taiwan sebagai Nissan March. Mobil ini dibangun sejak tahun 1982 dan telah memiliki tiga generasi model yang berbeda. Mobil ini memiliki 3 dan 5 pintu
K10 (1982-1992) Micra yang asli, disebut juga K10, diperkenalkan pada bulan Oktober 1982 sebagai pesaing Honda City sangat sukses, ini dimaksudkan untuk menggantikan Cherry sebagai pesaing perusahaan dalam segmen supermini, sebagai model Cherry sendiri telah semakin menjadi lebih besar dengan setiap generasi berturut-turut.
K11 (1992-2002) Generasi kedua Micra K11 adalah salah satu model pertama yang dibangun di pabrik Nissan Sunderland. Saat itu diluncurkan di Jepang sebagai March (yang dibangun di Jepang) pada awal tahun 1992, dan dirilis di Eropa pada kuartal keempat tahun ini. Di Taiwan, di mana mobil telah dijual sejak Februari 1995,
K12 (2002-sekarang), diresmikan pada akhir tahun 2002 dengan peningkatan kapasitas mesin menjadi 1,2L (CR12DE) dan 1,4L (CR14DE)
Dari sejarah singkat akan kemunculan Nissan March dapat diketahui bahwa produk Nissan March telah memiliki beban psikologis untuk sukses di pasaran dengan mengemban tugas dapat memenangkan persaingan menghadapi produk Honda City, yang mana tugas ini sudah tertanam sejak cikal bakal (moyangnya) Nissan March di ciptakan (1982)
2.      Produsen melakukan pengujian yang pada umumnya dilakukan pihak indepen, seperti pihak media, komunitas, atau pengguna langsung. Yang mana terkadang disisipkan pesan titipan agar image suatu produk dapat terdongkrak dengan baik. Tapi hal ini harus dipelajari dengan baik dan dibuktikan kebenarannya dengan hati-hati dan bersifat netral. Tidak dapat langsung memberikan tudingan kepada semua pihak (pihak media, komunitas, pengguna langsung) yang melakukan pengujian suatu produk.
3.      Saat dilakukan pengujian terkadang kondisi saat pengujian tidak selalu sama dengan apa yang terjadi dalam kehidupan nyata. Terutama menyangkut konsumsi BBM sendiri, metode perhitungan ATPM tidak dapat dikatakan tidak akurat, tapi mungkin akan lebih bijak jika dikatakan kurang tepat karena bukan pada tempatnya. Seperti mobil City Car (Nissan March, apakah diuji dengan kondisi perkotaan yang dikenal macet. Penuh perjalanan stop and go. Jalaanan yang padat (uji kemampuan menyelip di jalanan yang padat). Atau dilakukan ala perjalanan luar kota. Kecepatan saat dilakukan pengujian apakah konstan dan ada batas kecepatan atau kecepatan dengan metode ‘berhenti dan melaju’ yang merupakan karakteristik khas kemacetan yang merupakan habitat city car seperti Nissan March.Hal ini pun harus diperjelas produsen saat mereka memaparkan bahasa mereka dalam iklan maupun secara verbal saat dilakukan pemasaran oleh tim marketing dari perusahaan yang bersangkutan. Agar konsumen mendapatkan informasi yang jelas dan sedetail-detailnya dan tidak akan merasa tertipu di kemudian hari. Pun demikian beban yang dibawa saat dilakukan pengujian apakah hanya seorang pengemudi dan tanpa beban tambahan apapun atau dengan beban dan kapasitas maksimal suatu mobil Nissan March. Dan masih banyak parameter yang menentukan konsumsi BBM suatu kendaraan sehingga dapat mencapai titik “teririt” nya. Dan sudah seharusnya pengujian yang dilakukan ATPM lebih mendekati keadaan nyata suatu kendaraan itu akan diperuntukan. Bukan dengan metode adu irit.
Dan metode-metode pengujian yang dilakukan oleh produsen harus disampaikan secara jelas, terbuka, dan terperinci.
4.      Tipe kendaraan yang digunakan. Biasanya suatu mobil memiliki berbagai macam tipe, baik itu yang bersifat mendasar seperti perbedaan transmisi (manual atau otomatis). Ataupun perbedaan tipe karena perbedaan aksesoris yang diusung dari masing-masing tipe. Tentunya konsumsi BBM pada tipe transmisi manual akan berbeda dengan tipe transmisi otomatis. Karena perbedaan karakteristik transmisi yang digunakan. Demikian juga dengan aksesoris juga dapat mempengaruhi konsumsi BBM yang digunakan, seperti akan berubahnya koofisien hambatan udara karena penggunaan aksesoris tertentu yang dapat menyebabkan perbedaan konsumsi BBM pada tiap-tiap tipe. Atau juga dikarenkan berat aksesoris yang digunakan, yang dapat menyebakan perbedaan konsumsi BBM untuk masing-masing tipe.
5.      Faktor pengemudi saat dilakukan pengujian konsumsi BBM. Faktor ini juga cukup berperan penting pada saat pengujian konsumsi BBM, yang akan menjadi “senjata ampuh” dalam pemasaran suatu produk terutama kendaraan bermotor seperti mobil. Dalam pemasangan iklan atau bahasa verbal tim pemasaran, harus disampaikan juga informasi siapa yang melakukan pengujian suatu kendaraan, sehingga didapat angka rata-rata konsumsi suatu kendaraan (dalam hal Nissan march), apakah pengemudi yang melakukan test tersebut, termasuk kategori orang yang baru dapat mengendarai mobil, atau yang sudah mahir, dan juga tipe mengemudinya. Termasuk kategori Offensive Driving atau Defensive Driving. Karena dua tipe pengemudi diatas memiliki karakteristik yang saling bertolak belakang yang berimbas pada konsumsi BBM kendaraan yang dikemudikannya. Produsen tidak boleh menutup mata, bahwa dijalanan saat ini tidak sedikit (jika tidak ingin dikatakan banyak) pengemudi yang menganut paham Offensive Driving. Sehingga pihak produsen harus memaparkan juga hasil pengujian dari kedua model pengemudi diatas. Dimana nantinya akan berimbas positif bagi konsumen, untuk dapat mengukur apakah konsumen tersebut telah benar dan ramah lingkungan dalam mengemudikan kendaraan. Dan hal ini juga akan menjadi acuan toleransi nilai konsumsi BBM suatu kendaraan, karena akan didapatkan batas atas (Defensive Driving) dan batas bawah (Offensive Driving) konsumsi suatu BBM.
Hal ini juga akan membantu mewujudkan kesadaran pengemudi dan diharapkan dapat mengurangi tingkat kecelakaan dan juga meningkatkan ketertiban berlalu lintas
            Dalam beriklan, memang tidak diatur dalam undang-undang, tapi ada tata krama dalam periklanan Indonesia.  Bahwa iklan itu tidak boleh menyesatkan. Dan kalau mereka menyebutkan angka mereka harus ada angka ilmiah. Janji-janji muluk produsen menurutnya harus disampaikan secara real dan benar.
Apa lagi saat ini zamannya sosial media, mereka akan dihukum sendiri. Jadi walau pun hasil penelitian mengatakan demikian mereka (pengiklan) harus lebih berhati-hati. Karena kondisi mesin, beban setiap kendaraan itu tidak sama. Oleh sebab itu iklan tersebut harus menerangkan kondisinya, pemakaian berapa kilometernya harus jelas. hanya saja iklan itu harus menggunakan bahasa iklan. Selain itu untuk para agensi periklanan juga harus bijak dalam pembuatan iklan. Jangan hanya berdasarkan data yang diterima agensi periklanan. Namun pembuat iklan harus bijak, dengan melihat sendiri kenyataannya yang bisa di-deliver yang konsumen yang akan beli. Dan ini sangat mudah untuk diganggu.

Beberapa factor yang menyebabkan kasus tersebut jika ditinjau dari sisi konsumen diantaranya :
1.      Informasi yang dimiliki konsumen tergolong minim atau hanya mengandalakn informasi yang ada di iklan yang diterbitkan produsen. Selayaknya seorang konsumen sebelum menetapkan pilihan pada suatu produk/kendaraan mengantongi banyak informasi yang berkaitan dengan produk tersebut. Jika tidak maka konsumen akan terjebak dalam idiom “membeli kucing dalam karung”. Dalam batasan ini, yang dapat mengontrol dan memaksa konsumen untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya akan produk terkait hanyalah dari diri konsumen itu sendiri, akankah sang konsumen akan peduli pada produk yang dimaksud agar tidak terdapat penyesalan di kemudian hari
2.      Pada banyak kasus, BBM suatu kendaraan/mobil dapat menjadi boros jikalau pengemudi berlaku agresif dalam berkendara. Dalam hal ini pengetahuan pengemudi atau konsumen dalam berkendara yang tidak agresif (Berkendara Eco) mutlak dibutuhkan. Biasakan menginjak gas secara halus, baik dalam kondisi ‘stop and go’ maupun jalan lenggang agar komputer mesin selalu dalam kondisi close loop. Berkendara eco yang wajar artinya, kendaraan tidak akan menggangu pengendara lain akibat kecepatan yang terlampau pelan. Bahkan angka 120 km/jam kerap tersentuh untuk mencapai kecepatan rata-rata yang ditentukan pada rute tol. Untuk itu, cukup membatasi putaran mesin dan injakan pedal gas agar komputer mesin selalu dalam kondisi close loop saat berkendara eco. Hanya sesekali saja kondisi open loop terjadi, seperti ketika menyalip atau mempercepat akselerasi.
Menurut Anjar Rosjadi, technical & warranty dept. technical service division PT. Astra Daihatsu Motor, open loop adalah satu kondisi mesin memerlukan tenaga, torsi ataupun fuel cut saat deselerasi. Pada kondisi ini kontrol emisi diabaikan untuk mendapatkan performa mesin yang diinginkan pengemudi.  Lalu kondisi kendaraan perlu tenaga atau torsi (akselerasi), suplai bahan bakar akan menyesuaikan dan kontrol emisi akan mengabaikan kondisi ideal bahan bakar. Begitupun saat fuel cut terjadi pada saat deselerasi mesin tidak memerlukan suplai bahan bakar. Kondisi ini kontrol emisi akan mengabaikan kondisi ideal bahan bakar. Secara keseluruhan pemakaian bahan bakar bisa dikontrol secara optimal mengikuti pola berkendara. Sedangkan close loop yaitu pengontrolan sistem suplai bahan bakar dengan memperhitungkan kontrol. Dimana close loop mengontrol campuran bahan bakar sesuai kondisi ideal, sehingga dicapai efisiensi maksimal dan kinerja catalytic converter untuk kontrol emisi kendaraan. Kondisi ini terjadi saat idle atau pengendara normal dengan batasan injakan pedal gas atau putaran mesin tinggi yang menjadi indikasi pengemudi perlu tenaga optimal.
Inti dari berkendara eco adalah gas dan rem konstan. Saat menekan gas terlalu dalam, maka akan terjadi suplai berlebihan bensin ke mesin. Akselerasi memang meningkat, tapi tak sebanding dengan bbm yang terbuang. Boleh saja injak gas dalam saat diperlukan – misalnya menyalip, tapi di keseharian lebih baik melaju konstan. Sedangkan mengerem mendadak memang tidak membutuhkan bbm, tapi berarti Anda akan butuh bbm ekstra untuk mengembalikan kecepatan semula.
Seperti yang kita ketahui bahwa pengujian yang dilakukan produsen pada umumnya menggunakan pengemudi yang telah memiliki pemahaman berkendara cukup tinggi dan professional bahkan beberapa diantaranya memiliki sertifikat karena pemahaman dan keprofesionalannya dalam keahlian mengemudi (berkendara Eco). Dan biasanya hasil dari pengujian inilah yang digunakan produsen untuk dimuat di iklan maupun media lain dalam mempromosikan kendaraan atau mobil yang akan dipasarkan. Sedangkan konsumen yang ada pada umumnya, tidak banyak yang memiliki kemampuan mengemudi (berkendara Eco) dengan baik. Kalaupun ada mungkin tidak akan sama persis dengan pengemudi yang melakukan pengujian yang diberdayakan oleh pihak produsen, hasilnya bisa lebih baik ataupun lebih buruk.
3.      Pada kasus ini, beban kendaraan juga berpengaruh pada konsumsi BBM Nissan March pada khususnya maupun pada mobil lain pada umumnya. Harus ditelaah ulang apakah kendaraan yang digunakan konsumen memiliki beban tambahan. Besar kemungkinan kendaraan yang digunakan pengujian oleh produsen memiliki beban kendaraan standar, artinya tidak membawa beban tambahan (bisa saja hanya terdapat pengemudi saja, saat pengujian) dan tidak ada beban tambahan lain, missal koper isi pakaian atau lainnya. Karena beberapa konsumen di Indonesia menganggap mobil merupakan rumah ke dua. Sehingga banyak barang-barang, yang dipaksakan masuk ke dalam mobil, padahal barang tersebut tidak selalu dipakai. Dalam kasus ini, dalam kesehariaannya juga perlu dilihat lagi apakah beban kendaraan yang digunakan konsumen sama dengan saat pengujian, misalnya kesehariannya hanya diisi pengemudi saja (sama seperti saat pengujian yang dilakukan produsen), tidak membawa penumpang lain, tidak membawa beban lain (hanya beban standar saja). Karena setiap kilogram yang ditambahkan di mobil akan menuntut kerja lebih dari mesin. Apalagi bila barang bawaan mencapai puluhan bahkan ratusan kilogram. Bawalah barang-barang yang penting saja, dan singkirkan yang tidak terlalu perlu. Hal ini juga akan membuat mobil lebih rapi sehingga mood mengemudi bisa membaik. Dengan mood baik, aksi penghemat­an bbm saat mengemudi bisa dilakukan lebih mudah.
4.      Dari kasus diatas diketahui bahwa rute yang dilalui konsumen adalah Buncit-kuningan-Buncit selama satu bulan. Daerah ini merupakan daerah rawan macet yang rasanya tidak fair jikalau menghitung kilometer untuk tiap liternya, karena banyak bensin yang terbakar saat mobil dalam keadaan berhenti (macet). Mari kita tinjau apakah saat produsen melakukan pengujian kendaraannya menggunakan rute yang sama. Dari sumber yang didapat, klaim 21.8km/l didapat saat diadakan pengujian kendaraan menuju Yogyakarta, yang mana notabene kondisi jalannya sangat jauh berbeda dengan kondisi jalan Buncit-Kuningan. Jikalau ingin lebih adil dan bijak, ada baiknya konsumen pun mencoba rute yang sama pada saat produsen melakukan pengujian kendaraannya, atau bisa juga diperbaiki mekanisme pengujian produsen, dengan melakukan pengujian pada rute yang termasuk macet dalam kondisi harian. Karena umumnya kendaraan city car seperti Nissan march lebih diperuntukan penggunaannya dalam kota untuk menghadapi kemacetan, maka akan lebih adil rasanya jikalau pengujian yang dilakukan produsen juga ditempatkan didaerah perkotaan.
Diluar ini semua jikalau konsumen ingin merasakan setidaknya “mendekati” hasil pengujian produsen, konsumen dapat mengatur ulang rute, dengan cara menghindari rute padat dan jam sibuk, sehingga proses ‘stop and go’ berkurang. Karena semakin tinggi kecepatan rata-rata di rute dalam kota akan membuat konsumsi BBM menjadi lebih hemat. Meskipun jaraknya agak jauh, rute yang lancar akan membuat mobil butuh bbm lebih sedikit ketimbang melewati kemacetan. Hal ini berpengaruh makin signifikan untuk mobil berkapasitas mesin lebih besar. Berdasarkan data yang dimiliki autobild Indonesia, saat mobil berhenti di kemacetan bisa menghabiskan 1,5 liter bensin per jam secara percuma. Menjaga mobil tetap bergerak merupakan kunci dasar penghematan bbm.
5.      Pengaruh transmisi pada mobil juga berpengaruh pada konsumsi BBM. Pada kasus ini konsumen menggunakan mobil bertransmisi otomatis yang cendrung dinilai lebih boros dari transmisi manual dari mata orang awam. Padahal hal ini tidak sepenuhnya benar, jikalau dilakukan pengujian dengan satu pengemudi yang memahami karakter tranmisi otomatis dan mengendarai mobil bertransmisi otomatis dan dipertemukan dengan pengemudi yang tidak memahami cara mengendarai kendaraan transmisi manual. Tetapi jikalau kedua pengemudi memiliki kemampuan mengemudi yang sama baik transmisi manual maupun otomatis maka akan sedikit lebih irit transmisi manual, karena dapat mengontrol putaran mesin sesuai dengan yang diinginkan dan di kondisi yang paling hemat.
Dalam kasus ini pun rasanya perlu diteliti lebih dalam lagi, kendaraan yang diujicobakan oleh produsen menggunakan transmisi apa, sehingga dapat ditemukan titik pembandingnya, selain dari sisi pengemudi.
Jikalau konsumen biasa menggunakan mobil bertransmisi manual, maka akan perlu penyesuaian pada saat menggunakan mobil bertransmisi otomatis. Karena kedua transmisi ini terdapat perbedaan mencolok dalam perlakuannya untuk mendapatkan konsumsi BBM yang tidak boros. Jika mobil bertransmisi manual, perpindahan gigi sebaiknya dilakukan pada putaran mesin 2.500 – 3.000 rpm lantaran mesin sudah menghasilkan torsi yang cukup. Cepatnya frekuensi pembakaran sangat tergantung pu­taran mesin. Semakin ting­gi putaran berarti semakin sering bbm dibakar, dan di putaran tinggi hambatan gesek komponen mesin bertambah besar.
Sebaliknya, jika putaran terlalu rendah mesin tak memiliki torsi cukup untuk mempertahankan kecepat­an. Paling ideal jika putaran dijaga pada 2.000-3.000 rpm saat melaju konstan
Sedangkan untuk mobil bertansmisi otomatis, pindahkan ke posisi N saat berhenti di kemacetan parah atau menunggu di traffic light. Pelan tidak selalu identik dengan irit BBM. Pada mobil bertransmisi otomatis, kecepatan rendah membuat komputer transmisi akan memerintahkan transmisi bekerja pada perbandingan gigi yang sesuai. Seperti pada Nissan March, bila kecepatan kurang dari 60 km/jam, maka transmisi akan mengunci di gigi 3 sehingga putaran mesin akan lebih tinggi ketimbang melewati kecepatan 60 km/jam.
Dan kali ini pun pengetahuan konsumen akan cara mengemudi yang benar pun dituntut agar tidak terdapat perbedaan signifikan dengan pengujian yang dilakukan produsen, yang pengemudinya sudah terampil dan mengetahui karakter transmisi suatu kendaraan
6.      Selain itu penggunaan aksesoris yang berlebihan yang meningkatkan koofisien gesek antara udara dengan mobil dan juga berkendara dengan jendela mobil tebuka akan menahan laju mobil yang akhirnya membuat bahan bakar lebih boros, terutama pada kecepatan di atas 80 km/jam.
Dapat dipastikan produsen tidak akan melakukan hal ini saat pengujian BBM kendaraan yang dimaksud untuk mencapai angka konsumsi BBM yang paling hemat, sedangkan pada konsumen, terkadang hal-hal seperti ini dapat terlewatkan dalam kesehariannya
7.      Hal yang juga perlu mendapat perhatian dalam kasus ini adalah perihal tekanan angin pada ban mobil yang digunakan konsumen dan produsen.
Ban dengan tekanan terlalu rendah meningkatkan hambatan gelinding (rolling resistance) dan membuat mesin harus mengeluarkan usaha lebih menjalankannya. Selain lebih boros bbm, kurangnya tekanan ban juga menimbulkan risiko pecah ban lebih besar. Untuk itu, sangat disarankan untuk mengecek kondisi tekanan ban secara visual setiap hari. Dan tiap minggu ukurlah tekanan ban di tempat terpercaya. Selalu setel tekanan ban se­suai rekomendasi pabrikan mobil.
Diketahui saat pengujian mobil yang dilakukan produsen hanya dilakukan satu kali jalan, artinya kondisi tekanan angin pada ban tidak banyak berubah sehingga mengurangi hambatan gelinding, sehingga mesin tidak perlu mengeluarkan tenaga lebih untuk menjalankan kendaraan, yang akan berefek langsung pada konsumsi BBM.
Sedangkan pada konsumen, penghitungan BBM dilakukan dalam rentang 1 bulan. Dimana ada kemungkinan besar terjadi penurunan tekanan angin pada ban, yang dapat meningkatkan hambatan gelinding dan membuat mesin harus mengeluarkan usaha lebih unjutk menjalankan kendaraan dan berdampak langsung pada konsumsi BBM sehingga menjadi lebih boros. Hal ini juga perlu diselidiki lebih dalam pada kasus ini, apakah konsumen selalu menjaga tekanan angin pada bannya sesuai standar pabrikan, setiap kali konsumen akan menggunakan kendaraannya dalam rentang waktu 1 bulan (rentang waktu konsumen menghitung konsumsi BBM kendaraan yang digunakannya).
8.      Faktor berikutnya adalah melakukan perawatan secara berkala seperti mengganti filter bensin dan udara. Jika filter bensin dan udara tersebut bersih, maka beban mesin mobil menjadi lebih ringan dan performa lebih baik, otomatis konsumsi bahan bakar lebih irit. Pada kasus ini produsen melakukan pengujian pada kendaraannya hanya satu kali dan hasil inilah yang menjadi data untuk dimuat iklan produk produsen. Maka dapat dinilai kebersihan filter bensin dan udara masih terjamin, sehingga beban mesin menjadi lebih ringan, dan berdampak positif pada konsumsi BBM. Sedangkan konsumen yang terlibat dalam kasus ini melakukan perhitungan BBM dalam periode 1 bulan, yang ada kemungkinan filter bensin dan udara sudah tidak dalam kondisi optimal (sudah mulai agak kotor). Meskipun kita ketahui periode 1 bulan bukanlah hal yang cukup untuk dapat membuat filter bensin dan filter udara menjadi kotor dan menyebabkan konsumsi BBM menjadi boros secara signifikan. Meskipun tidak banyak, tapi hal ini akan berpengaruh pada konsumsi BBM kendaraan konsumen. Dan kali ini rasanya pun tidak adil menjustifikasi perhitungan konsumsi BBM yang dilakukan konsumen terdapat deviasi yang besar terhadap perhitungan konsumsi BBM yang dilakukan produsen.
9.      Penggunaan bahan bakar yang tepat juga berpengaruh pada konsumsi BBM. Umumnya semakin tinggi RON yang digunakan maka akan semakin baik pembakarannya, sehingga mengurangi bahan bakar yang tidak terbakar dengan sempurna. Maka gunakanlah bahan bakar yang sesuai rekomendasi produsen untuk memperoleh performa maksimal. Biasanya ini dapat diketahui di buku manual atau melihat angka kompresi mesin. Sebagai info, seluruh mobil produksi 2007 ke atas sudah merekomendasikan bahan bakar dengan minimum RON 90.
Pada saat pengujian kendaraan yang dilakukan produsen juga harus diketahui produsen menggunakan BBM dengan tingkat RON berapa. Karena rasanya akan tidak adil jikalau produsen menggunakan RON 95 (pertamax plus) sedangkan konsumen melakukan pengujian selama 1 bulan hanya menggunakan RON 92 (pertamax) atau bahkan RON 88 (premium)
Ada langkah yang cukup bijak yang dapat diambil konsumen agar dapat meminimalkan kerugian dalam memilih atau menggunakan suatu produk. Konsumen diharapkan teliti dan mau menggali informasi lebih banyak, berkaitan dengan kendaraan atau mobil yang akan dipilih atau digunakan. Sebetulnya saat ini tidak lah sulit mendapatkan informasi suatu produk, sebelum konsumen memutuskan untuk membeli atau menggunakan suatu produk. Informasi ini bisa didapat dari media massa, media cetak, media elektronik, mapun hasil uji oleh orang atau rekan yang telah menggunakan produk tersebut. Demikian juga untuk konsumsi BBM Nissan March, banyak media yang mengulas maupun melakukan pengujian terhadap kendaraan ini. Seperti yang dilakukan Autobild Indonesia. Media ini juga melakukan pengujian terhadap kendaraan Nissan March, media ini bersifat independen. Selain melakukan pengujian kendaraan, media ini juga memberikan penilaian suatu mobil dari berbagai sudut pandang, dan memaparkan keunggulan maupun kelemahan suatu mobil.
Pada ulasan autobild tentang Nissan March tanggal 13 Januari 2011, menyampaikan bahwa konsumsi BBM Nissan March pada jalan bebas hambatan adalah sebesar 19.8 km/l sedangkan konsumsi BBM dalam kota sebesar 15.4 km/l
Konsumsi BBM per liter
Rute
Jalan Bebas Hambatan
Dalam Kota
13 Januari 2011
19.8
15.4
12 Mei 2011
20.1
15.9
25 Mei 2011
19.8
 -
17 Oktober 2011
 -
13.5
14 Juni 2012
16.94
13.8
 Tabel Pengujian konsumsi BBM Nissan March yang Dilakukan oleh Autobild Indonesia periode Januari 2011 – Juni 2012
Grafik Pengujian konsumsi BBM Nissan March yang Dilakukan oleh Autobild Indonesia periode Januari 2011 – Juni 2012
            Perlu menjadi perhatian konsumen juga, bahwa pengujian yang dilakukan pihak media(khususnya media otomotif seperti autobild Indonesia) pada umumnya menggunakan pengemudi yang telah memiliki pemahaman berkendara cukup tinggi dan professional bahkan beberapa diantaranya memiliki sertifikat karena pemahaman dan keprofesionalannya dalam keahlian mengemudi (berkendara Eco), bukan pengemudi yang baru mengenal cara mengemudi. Jadi konsumen pun diharapkan lebih tau kondisi nyatanya untuk membandingkan pemakaian konsumsi BBM yang dihasilkan konsumen dengan yang ditulis media, bisa dapat sama, sedikit berbeda, atau sangat jauh berbeda. Dan hal ini pulalah yang harusnya juga menjadi salah satu pertimbangan sebelum ingin mempertanyakan apa yang tertera pada iklan suatu produk/kendaraan. Tetapi tidak menutup kemungkinan juga pengemudi yang digunakan media untuk melakukan pengujian adalah dari kalangan masyarakat umum. Seperti pada ulasan Autobild Indonesia tanggal 17 Oktober 2011. Biasanya hal ini dilakukan media untuk mendapatkan kondisi nyata yang terjadi secara umum pada masyarakat.
Kasus yang terjadi pada Ludmilla Arief yang menggunakan kendaraan Nissan March bertransmisi otomatis, dapat mengacu pada hasil pengujian media autobild Indonesia diatas. Dimana Ludmilla hanya mampu mencapai konsumsi BBM sebesar 7.9km/l hingga 8.2 km/l dengan rute dalam kota. Hal ini harusnya diteliti lebih lanjut seperti factor-faktor yang telah disampaikan sebelumnya, seperti kondisi kendaraan, kondisi lalulintas, dan faktor pengemudi. Pun demikian dengan iklan yang dibuat oleh Nissan, harus diteliti dengan baik, dengan menggunakan bukti-bukti dan saksi-saksi ahli sehingga didapat konsumsi 21km/l. Kelemahan iklan yang dimaksud tidak menjelaskan kondisi seperti apa yang terjadi saat dilakukan pengujian tersebut. Sehingga konsumen merasa tertipu, dengan menganggap kondisi yang dilakukan saat pengujian adalah sama dengan kondisi yang dialami konsumen dalam kesehariannya
Dari kasus ini, diharapkan baik produsen maupun konsumen dapat saling memahami dan menghormati satu sama lain dalam memasarkan produk maupun memilih atau menggunakan produk. Dengan langkah seperti, berhati-hati menggunakan bahasa iklan, dan menjelaskan kondisi detail pengujian yang dituliskan di iklan. Konsumen pun berperan aktif mencari informasi dari produk atau kendaraan yang akan digunakan sebelum menetapkan pilihannya
Untuk melengkapi pembahasan tentang dunia otomotif terutama mobil, dan juga tentang produsen mobil Nissan, ada baiknya juga dipaparkan sejarah singkat mobil dan produsen mobil Nissan.
Mobil pertama kali ditemukan oleh Nicolas-Joseph Cugnot yang berasal dari Prancis pada tahun 1769. Cugnot terinspirasi saat melihat bentuk kereta kuda yang dilengkapi dengan ban. Kemudian Cugnot mencoba untuk membuat kendaraan yang bergerak dengan mesin uap.
Penemuan Cugnot dipandang rendah di tempat asalnya Prancis, dan penemuan tersebut diteruskan ke Britania, di mana Richard Trevithick menjalankan gerobak-uap di tahun 1801. Kendaraan tersebut dianggap aneh pada awalnya, namun penemuan dalam dekade setelahnya, seperti rem tangan, transmisi multi-kecepatan, dan peningkatan kecepatan dan setir, membuatnya sukses.
Paten mobil pertama di AS diberikan kepada Oliver Evans pada 1789; pada 1804 Evans mendemonstrasikan mobil pertamanya, yang bukan hanya mobil pertama di AS tapi juga merupakan kendaraan amphibi pertama, yang kendaraan tenaga-uapnya sanggup jalan di darat menggunakan roda dan di air menggunakan roda padel.
Kendaraan mesin uap mengalami perkembangan lebih pesat saat dikembangkan oleh Lunar Society, di Brimingham, Inggris. Carl Benz dari Mannheim merupakan pembuat mobil pertama yang menggunakan bahan bakar bensin pada tahun 1886. Kemudian di waktu yang hampir bersamaan Gottlieb Daimler dan Wilhelm Maybach dari Sttugart juga membuat mobil dengan bahan bakar bensin. Namun, Benz terlebih dahulu menyelesaikan penemuan itu dan mempatenkan penemuan tersebut pada tahun 1879.
Pada 5 November 1895, AS memberikan hak paten kepada George B. Selden untuk mesin mobil dua-stroke. Penerobosan spektakuler ini juga dilakukan oleh Berta Benz pada 1888. Untuk beberapa dekade, mesin-uap, listrik, dan bensin saling bersaing. Pada tahun 1902 Oldsmobil memproduksi mobil dengan harga terjangkau dalam skala besar, dan kemudian dikembangkan besar-besaran oleh Henry Ford pada 1910an.
Perkembangan teknologi otomotif sangat pesat pada periode 1900 sampai ke pertengahan 1920an. Hal ini disebabkan oleh banyaknya pembuat mobil kecil yang saling berkompetisi untuk meraih perhatian dunia. Pengembangan utama termasuk penyalaan elektronik dan self-starter elektronik (keduanya oleh Charles Kettering, untuk Perusahaan mobil Cadillac di tahun 1910-1911), suspensi independen, dan rem empat-ban. Pada tahun 1930an, kebanyakan teknologi dalam permobilan sudah diciptakan, walaupun sering diciptakan kembali di kemudian hari dan diberikan kredit ke orang lain. Misalnya, pengemudian roda-depan diciptakan kembali oleh Andre Citroën dalam peluncuran Traction Avant pada 1934, meskipun teknologi ini sudah muncul beberapa tahun sebelumnya dalam mobil yang dibuat oleh Alvis dan Cord, dan di dalam mobil balap oleh Miller (dan mungkin telah muncul pada awal 1897).Pada tahun 1930-an jumlah produsen mobil berkurang drastis. Barulah pada tahun 1960-an saat harga barang-barang elektronik cukup murah untuk diproduksi massal, mobil dan berbagai inovasi berkembang kembali.
Sekarang ini, Amerika memiliki mobil lebih banyak dari negara lainnya. Jepang memimpin dalam pembuatan mobil, tetapi penduduk Jepang tidak mampu membiayai menjalankan mobil karena tempat parkir yang jarang dan harga bahan bakar yang mahal
Nissan Motor Company Ltd (bahasa Jepang: 日産自動車株式会社, Nissan Jidōsha Kabushiki-gaisha?) (TYO: 7201), biasanya disingkat sebagai Nissan ( /ˈniːsɑːn/ atau Britania Raya /ˈnɪsæn/; bahasa Jepang: [nisːaɴ]) adalah sebuah produsen otomotif multinasional asal Jepang. Merek ini merupakan divisi utama dari Grup Nissan. Nissan dulunya dipasarkan dengan merek Datsun sampai tahun 1983. Kantor utamanya terletak di wilayah Ginza dari Chūō-ku, Tokyo tetapi Nissan merencanakan akan memindahkan kantor utama mereka ke Yokohama, Kanagawa pada 2010, dimana konstruksi sudah dimulai pada 2007. Pada tahun 2011, mereka resmi memindahkan kantor pusat ke Nishi-ku, Yokohama.
Nissan adalah produsen mobil terbesar keenam di dunia, di belakang Toyota, General Motors, Volkswagen AG, Hyundai Motor Group, dan Ford pada tahun 2010. Pada tahun 1999, Nissan membentuk aliansi dengan Renault S.A. dari Perancis, dengan Renault memegang 43,4% saham Nissan sedangkan Nissan memegang 15% saham Renault pada tahun 2008. Bersama dengan jajaran produk biasanya, Nissan juga memasarkan merek mobil mewah yang dinamakan Infiniti.
Nissan pertama kali masuk secara resmi ke Indonesia pada tahun 1969 dengan nama Datsun melalui Agen Tunggal PT Indokaya yang didirikan oleh H. Abdul Wahab Affan bersama dengan saudara-saudaranya. Jenis kendaraan yang diproduksi pada tahun itu adalah pick up, multi purpose (jip) dan sedan dengan produksi rata-rata 750 unit/bln yang dipasarkan di Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Bali, Lampung, Bengkulu, Palembang, Padang, Balikpapan, Ujung Pandang, Medan dan Menado.
Pada tahun 1974 PT Indokaya memproduksi Datsun Sena yang penggunaan kandungan lokalnya mencapai 75 % guna memenuhi anjuran pemerintah untuk menjalankan program lokalisasi bagi kendaraan roda empat. Produksi rata-rata 250 unit per bulan.
Pada tanggal 14 April 1981, keagenan tunggal Datsun dipegang oleh PT Wahana Wirawan. Produksi awalnya adalah Multi Purpose Vehicle (Jeep Nissan Patrol 2800cc 4WD) dan sedan Nissan Laurel, Sunny dan Stanza (khusus untuk taksi). Disamping menjual kendaraan Nissan kepada umum, PT Wahana Wirawan juga memasarkan kendaraan taksi di seluruh Indonesia. Pada tahun 1984 dibentuk perusahaan baru bernama PT Nayaka Wirawan yang berfungsi sebagai Sole Distributor sedangkan PT Wahana Wirawan sendiri tetap sebagai pemegang Agen Tunggal Nissan di Indonesia. Akhir tahun 1986, PT Nayaka Wirawan dijual kepada Indomobil Group dan tahun 1989 PT Nayaka Wirawan dibubarkan dan selanjutnya didirikan PT Indocitra Buana pada 23 November 1989. Daerah pemasaran Nissan meliputi Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya untuk sedan dan jeep. Pada tahun 1989 kendaraan yang dipasarkan adalah jenis sedan seperti Nissan Sentra dan Cefiro. Nissan Sunny dijual khusus untuk taksi menggantikan  Nissan Stanza. Pada ssat itu, Nissan belum memiliki Assembling Plant sendiri, unit-unit CKD masih di assembling di Volvo ISMAC yang berlokasi di Ancol, akan tetapi mengingat kapsitas penjualannya meningkat, yaitu rata-rata 400 unit per bulan, Indomobil bekerjasama dengan Marubeni dan Nissan Motor Co. Jepang memutuskan untuk mendirikan Assembly Plant sendiri dengan nama ISMAC Nissan Manufacturing atau disingkat INM di Cikampek Jawa Barat. Perusahaan ini bersama-sama dengan Nissan Motor Co. Jepang merencanakan mendirikan Manufacturing Engine dipakai di dalam negeri dan diekspor kembali ke Jepang. Mengingat kapasitas produksinya yang tinggi, maka selain kendaraan Nissan, INM juga memproduksi Kendaraan merk lainnya seperti Volvo, SsangYong, VW dan lain-lain.
Untuk pemasaran Nissan di Indonesia, PT Indocitra Buana mengangkat beberapa penyalur dan bengkel Nissan di beberapa kota di seluruh Indonesia.
Pada 26 Agustus 1997 dengan tujuan untuk mengembangkan bisnis retailer di Nissan Group, didirikanlah PT Indomobil Trada Nasional atau disingkat dengan PT INTAN. Meskipun secara hukum perusahaan tersebut telah didirikan semenjak tahun 1997, namun karena kondisi krisis ekonomi yang melanda Indonesia secara umum, PT Indomobil Trada Nasional baru aktif beroperasi pada Januari 2000. Pada 1 November 1999, PT Indobuana Autoraya resmi bergabung dengan Nissan Group. Pendirian PT Indobuana Autoraya melengkapi struktur perusahaan dalam group Nissan Ssangyong menjadi sebagai berikut :
PT Wahana Wirawan sebagai Agen Tunggal dan Pemegang Merk Nissan
PT Indocitra Buana sebagai Sole Distributor Merk Nissan
PT Indomobil Trada Nasional sebagai Sales Operation (Retailer)
PT Indobuana Autoraya sebagai Agen Tunggal dan Pemegang Merk SsangYong.
Namun kerjasama ini berakhir setelah pihak Nissan Jepang menjadi pemegang saham mayoritas dan pengelolaan bisnis SsangYong dijalankan oleh Indomobil Volvo pada Oktober 2001.
Saat ini PT Indomobil Trada Nasional mengkhususkan diri pada jenis usaha perdagangan kendaraan bermotor baik New Cars maupun Used Cars, Accessories Shop, maupun bengkel perwakilan Nissan.
Pada pertengahan tahun 2001 dengan telah bergabungnya Nissan dengan Renault secara Internasional, maka di Indonesia pun dijalinlah kerjasama antara Indomobil Group dalam hal ini diwakili oleh PT Auto Euro Indonesia dan Renault Perancis untuk memasarkan kendaraan Renault di Indonesia dengan dukungan awal manajemen, jaringan pemasaran dan layanan purna jual Nissan. Saat ini, struktur perusahaan Nissan adalah sebagai berikut :
PT Nissan Motor Indonesia sebagai Agen Tunggal dan Pemegang Merk Nissan
PT Nissan Motor Distributor Indonesia sebagai Sole Distributor Merk Nissan
PT Wahana Wirawan sebagai Sales Operation (Join penyalur)
PT Indomobil Trada Nasional sebagai Sales Operation (Retailer)
PT Auto Euro Indonesia sebagai Agen Tunggal dan Pemegang Merk Renault.









B A B    IV
A.                  Kesimpulan
Kasus di atas membuktikan, pada ketentuan umum UU soal konsumen, menyangkut promosi disebutkan, promosi adalah kegiatan pengenalan atau penyebarluasan informasi suatu barang atau jasa untuk menarik minat beli konsumen terhadap barang atau jasa yang akan dan sedang diperdagangkan. Maka, kasus ini menunjukkan bahwa terkadang promosi iklan sangat tidak beretika bisnis. Oleh karena itu, diharapkan akan adanya keterbukaan antara produsen kepada konsumen sehingga mereka akan bias saling nyaman satu sama lain.
Selain itu kasus diatas juga termasuk kedalam hukum persaingan yang terjadi antara produsen mobil. Dimana diketahui bahwa cikal bakal Nissan March (tipe K10) (1982-1992) yang diperkenalkan pada bulan Oktober 1982 sebagai pesaing Honda City. Disini tampak bahwa persaingan dari Nissan March telah ada sejak lama, sejak terbentuknya cikal bakal Nissan March.

B.                Daftar Pustaka
Adiman. (2012). Pengertian Konsumen. Tersedia : http://adimanpangaribuan.blogspot.com/2012/06/pengertian-konsumen.html. (26 Januari 2013)
Fahmi. (2012). Kasus Perlindungan Konsumen. Tersedia : http://ardiaiuajah.blogspot.com/2012/11/kasus-perlindungan-konsumen.html. (26 Januari 2013)
Engineeringtown.com. (2012). Sejarah Ditemukannya Mobil. Tersedia : http://www.engineeringtown.com/kids/index.php/penemuan/94-sejarah-ditemukannya-mobil. (27 Januari 2013)
Arifatul. (2007). Sejarah Mobil. Tersedia : http://arifatul.wordpress.com/2007/03/14/hello-world/. (27 Januari 2013)
Hak Paten Admin. (2012). Hak Paten – Pengertian Hak Paten. Tersedia : http://www.hakpaten.net/tag/pengertian-hak-paten/. (27 Januari 2013)
Wikipedia. (2013). Nissan Motors. Tersedia : http://id.wikipedia.org/wiki/Nissan_Motors. (27 Januari 2013)
Nissan-mobil.blogspot Admin. (2009). Tersedia : http://nissan-mobil.blogspot.com/2009/03/sejarah-nissan-indonesia.html. (27 Januari 2013)
Showroomnissan.com admin. (2011). Tersedia : http://www.showroomnissan.com/2011/01/sejarah-nissan-marchmicra-history-of.html . (27 Januari 2013)
Andhika Lutfi. 2012. Kasus Nissan March Boros PN Jaksel Menangkan Pemilik Mobil. Tersedia : http://oto.detik.com/read/2012/04/17/123344/1894270/1207/kasus-nissan-march-boros-pn-jaksel-menangkan-pemilik-mobil. (27 Januari 2013)
Hidayat Rofiq. (2012). Kasus Iklan March Masuk Pengadilan. Tersedia : http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt4f8503fecc5fb/kasus-iklan-nissan-march-masuk-pengadilan. (27 Januari 2013)
Tryothegreat. (2012). Kasus ‘March Boros’ Belum Usai, Kini Nissan Hadapi Tuntutan Kasus ‘Juke Olivia Dewi’. Tersedia : http://trayothegreat.wordpress.com/2012/04/12/kasus-march-boros-belum-usai-kini-nissan-hadapi-tuntutan-kasus-juke-olivia-dewi/. (27 Januari 2013)
Andhika Lutfi. 2012. Nissan : Iklan March Tidak Salah. Tersedia :  http://oto.detik.com/read/2012/04/18/114910/1895155/1207/nissan-iklan-march-tidak-salah (27 Januari 2013)
Andhika Lutfi. 2012. Nissan Ajukan Kasasi Kasus March Boros ke MA. Tersedia :  http://oto.detik.com/read/2012/04/18/103854/1895062/1207/nissan-ajukan-kasasi-kasus-march-boros-ke-ma  (27 Januari 2013)
Andhika Lutfi. 2012. Pelajaran Bagi Produsen Agar Hati-hati Beriklan. Tersedia :  http://oto.detik.com/read/2012/04/17/165757/1894556/1207/pelajaran-bagi-produsen-agar-hati-hati-beriklan  (27 Januari 2013)
Zenuri. 2011. Mobil 3 silinder : Nissan March. Tersedia : http://www.autobildindonesia.com/read/2011/05/12/3705/23/11/Mobil-3-silinder-Nissan-March. (28 Januari 2013)
Aditya Indra. 2011. March Vs Rival : Nissan March XS. Tersedia : http://www.autobildindonesia.com/read/2011/05/25/3773/23/11/March-vs-rival-Nissan-March-XS. (28 Januari 2013)
Astry Novi. 2011. Nissan March A/T – Liburan Kompak. Tersedia : http://www.autobildindonesia.com/read/2011/10/17/4582/24/11/Nissan-March-AT-Liburan-Kompak. (28 Januari 2013)
Irianto Pekik. 2012. Mesin kecil = Boros BBM?. Tersedia : http://autobildindonesia.com/read/2012/06/14/5815/17/6/Mesin-Kecil-Boros-BBM. (28 Januari 2013)
Moviarto Vierko. 2011. Nissan March Nan Irit. Tersedia : http://www.autobildindonesia.com/read/2011/01/13/2799/24/0000-00-00/Nissan-March-Nan-Irit. (28 Januari 2013)
Indra Aditya. 2012. 10 Kiat Hemat BBM yang Aman. Tersedia : http://www.autobildindonesia.com/read/2012/05/12/5642/16/6/10-Kiat-Hemat-BBM-Yang-Aman. (28 Januari 2013)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar