B A B I
A.
Kasus
Posisi
Perlindungan konsumen
pemilik mobil Nissan March karena tidak sesuai dengan iklan produk mobil
Nissan, dimana pada iklan yang dimaksud disebutkan bahwa mobil Nissan March
mengkonsumsi satu liter bensin untuk jarak bensin 21,8km.
Persaingan untuk
menyaingi produk Honda City yang sudah ada sejak terciptanya cikal bakal Nissan
March (1982)
B.
Permasalahan
Hukum
Nissan
Motor Indonesia (NMI) tengah dituntut perihal iklan yang menyertakan informasi
konsumsi BBM yang tidak sesuai kenyataan. Tuntutan tersebut dilayangkan
Ludmilla Arif setelah March A/T yang dibelinya tahun 2011 di Pacific Place
punya perbedaan konsumsi bahan bakar dengan di iklan.
"Saya
sempat komplain ke NMI dan meminta solusi kenapa March saya tidak pernah
mencapai angka tersebut, selalu 8 kpl. Menurut teknisi, mobil saya tidak
mengalami gangguan apa pun. Terus, saya minta mobil disetel ulang agar irit.
Namun, jawaban yang diterima tetap sama, sudah sesuai standar," ujar
Ludmilla.
Ludmilla
Arief termasuk konsumen yang merasa dikelabui saat membeli kendaraan roda empat
merek Nissan March.
Jargon ‘city car’ dan ‘irit’ telah menarik minat perempuan berjilbab ini untuk
membeli. Maret 2011 lalu, Milla-- begitu Ludmilla Arief biasa disapa—membeli
Nissan March di showroom Nissan Warung Buncit, Jakarta Selatan.
Sebulan
menggunakan moda transportasi itu, Milla merasakan keganjilan. Ia merasa jargon
‘irit’ dalam iklan tak sesuai kenyataan, malah sebaliknya boros bahan bakar.
Penasaran, Milla mencoba menelusuri kebenaran janji ‘irit’ tersebut. Dengan
menghitung jarak tempuh kendaraan dan konsumsi bensin, dia meyakini kendaraan
yang digunakannya boros bensin.
“Sampai
sekarang saya ingin membuktikan kata-kata city car dan irit dari mobil itu,”
ujarnya ditemui wartawan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (10/4).
Setelah
satu bulan pemakaian, Milla menemukan kenyataan butuh satu liter bensin untuk
pemakaian mobil pada jarak 7,9 hingga 8,2 kilometer (km). Rute yang sering
dilalui Milla adalah Buncit–Kuningan-Buncit. Semuanya di Jakarta Selatan. Hasil
deteksi mandiri itu ditunjukkan ke Nissan cabang Warung Buncit dan Nissan
cabang Halim.
Berdasarkan
iklan yang dipampang di media online detik dan Kompas, Nissan
March mengkonsumsi satu liter bensin untuk jarak bensin 21,8 km. Informasi
serupa terdapat di brosur Nissan March. Karena itulah Milla berkeyakinan
membeli satu unit untuk dipakai sehari-hari. “Di iklan itu ditulis berdasarkan
hasil tes majalah Autobild edisi 197 tanpa mencantumkan rute kombinasi,”
imbuhnya.
Pihak
Nissan melakukan tiga kali pengujian setelah pemberitahuan Milla. Milla hanya
ikut dua kali proses pengujian. Lantaran tak mendapatkan hasil, Milla meminta
dilakukan tes langsung di jalan dengan mengikutsertakan saksi. “Saya berharap
diadakan road test dengan ada saksi,” kata karyawati swasta itu.
Kasus
ini akhirnya masuk ke Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Jakarta.
Milla meminta tanggung jawab PT. Nissan Motor Indonesia (NMI). Perjuangannya
pun membuahkan hasil. Putusan BPSK 16 Februari lalu memenangkan Milla. BPSK
menyatakan NMI melanggar Pasal 9 ayat (1) huruf k dan pasal 10 huruf c
Undang-Undang Perlindungan Konsumen. NMI diminta membatalkan transaksi dan
karenanya mengembalikan uang pembelian Rp150 juta.
Nissan
menyetujui hal tersebut, hanya saja Nissan hanya mau membelinya dengan standar
harga sebuah Nissan March bekas yang berada di angka Rp 138 juta. Sementara
Ludmilla mau Nissan membayar sesuai uang yang telah dia keluarkan untuk membeli
mobil tersebut. Akhirnya, setelah dimediasi BPSK, pada 16 Februari 2012 lalu
jalan tengah pun diambil. Nissan harus membeli mobil Ludmilla kembali diatas
harga pasaran mobil bekas tapi di bawah harga mobil baru. Angkanya Rp 150 juta.
Tapi bukannya menjalankan perintah BPSK tersebut, Nissan kemudian justru
menggugat balik keputusan BPSK dan mengajukan banding ke Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan agar membatalkan keputusan BPSK. Nissan lalu membeberkan
sejumlah bukti yang melalui daftar bukti yang balik menyudutkan Ibu Ludmilla,
konsumennya sendiri
Perseteruan
Nissan dengan konsumennya itu sekarang udah memasuki sidang keempat di
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Persidangan sendiri berlangsung panas.
Nissan menghadirkan saksi ahli periklanan dan Ludmilla menghadirkan pengguna
Nissan March lain yang ikut merasa ditipu melalui iklan yang mengklaim Nissan
March irit di tahun 2011. Menurut Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia
(P3I) FX. Ridwan Nugroho saat menjadi saksi mengatakan “Ini bukan iklan, ini
merupakan pemberitaan. Karena ada tempatnya sendiri, dan sepengetahuan saya
bila di bawah judul itu terdapat nama penulis, itu pemberitaan (Produk
Jurnalistik), bukan iklan,”
Keputusan
Pengadilan Negeri menguatkan keputusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen
Provinsi DKI Jakarta pada 16 Februari 2012 lalu. Putusan BPSK ini lah yang
digugat Nissan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
"Pemohon
(PT Nissan Motor Indonesia) tidak mempunyai dasar hukum, dan pemohon tidak bisa
membuktikan adanya tipu muslihat dari yang tergugat, oleh sebab itu pihak
pengadilan menolak permohonan pemohon dan menguatkan keputusan BPSK," ujar
Hakim Mohammad Razzad saat membacakan keputusan di PN Jaksel, Selasa
(17/4/2012).
Namun
hingga saat ini Nissan bersiteguh mengatakan bahwa tidak ada yang salah dengan
iklan Nissan March tersebut.
"Kita akan menyiapkan bukti-bukti lanjut, karena melihat merujuk keputusan BPSK kemarin. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan iklan kita," kata General Manager Marketing and Communications Strategy Division PT Nissan Motor Indonesia Indrie Hadiwidjaja ketika dihubungi detikOto, Rabu (18/4/2012).
"Kita akan menyiapkan bukti-bukti lanjut, karena melihat merujuk keputusan BPSK kemarin. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan iklan kita," kata General Manager Marketing and Communications Strategy Division PT Nissan Motor Indonesia Indrie Hadiwidjaja ketika dihubungi detikOto, Rabu (18/4/2012).
Nissan
pun kini tengah bersiap untuk memperkuat bukti mereka saat mengajukan keberatan
mereka di MA. "Kita berusaha mencari bukti untuk memperkuat bahwa iklan
kita tidak salah,"ujarnya.
Indrie
juga menambahkan, hingga saat ini belum ada lagi konsumen yang mengeluh
terhadap produk Nissan yang lainnya. "Sejauh ini belum ada konsumen yang
mengeluh karena produk kita," tutupnya.
B
A B II
TINJAUAN PUSTAKA
Konsumen adalah setiap orang pemakai
barang atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri
sendiri, keluarga, orang lain maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk
diperdagangkan.
Konsumsi, dari bahasa Belanda
Consumptie, ialah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan
daya guna suatu benda baik berupa barang maupun jasa, untuk memenuhi kebutuhan
dan kepuasan secara langsung.
Asas
perlindungan konsumen .
Berdasarkan
UU Perlindungan Konsumen pasal 2, ada lima asas perlindungan
konsumen.
•Asas
manfaat
Maksud
asas ini adalah untuk mengamanatkan bahwa segala upaya dalam penyelenggaraan
perlindungan konsumen harus memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi
kepentingankonsumen dan pelau usaha secara keseluruhan.
•Asas
keadilan
Asas
ini dimaksudkan agar partisipasi seluruh rakyat bias diwujudkan secara maksimal
dan memberikan kesempatan kepada konsumen dan pelaku usaha untuk memperoleh
haknyadan melaksanakan kewajibannya secara adil.
•Asas
keseimbangan
Asas
ini dimaksudkan untuk memberikan keseimbangan antara kepentingan konsumen,
pelaku usaha, dan pemerintah dalam arti material maupun spiritual. d.Asas
keamanan dan keselamatan konsumen.
•Asas
keamanan dan keselamatan konsumen
Asas
ini dimaksudkan untuk memberikan jaminan atas keamanan dan keselamatan kepada
konsumen dalam penggunaan, pemakaian, dan pemanfaatan barang/jasa yang
dikonsumsi atau digunakan.
•Asas
kepastian hukum
Asas
ini dimaksudkan agar baik pelaku usaha maupun konsumen menaati hokum dan memperoleh
keadilan dalam penyelenggaraan perlindungan konsumen, serta Negara menjamin
kepastian hukum.
Tujuan
perlindungan konsumen
Dalam
UU Perlindungan Konsumen Pasal 3, disebutkan bahwa tujuan perlindungan konsumen
adalah sebagai berikut.
•
Meningkatkan kesadaran, kemampuan, dan kemandirian konsumen untuk melindungi
diri.
•
mengangkat harkat dan martabat konsumen dengan cara menghindarkannya dari ekses
negatif pemakaian barang dan/atau jasa.
•
Meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih, dan menuntut hak- haknya
sebagai konsumen.
•
Menciptakan sistem perlindungan konsumen yang mengandung unsur kepastian hukum
dan keterbukaan informasi serta akses untuk mendapatkan informasi.
•
Menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya perlindungan konsumen
sehingga tumbuh sikap yang jujur dan bertanggung jawab dalam berusaha.
• Meningkatkan kualitas barang/jasa yang menjamin
kelangsungan usaha produksi barang dan jasa, kesehatan, kenyamanan, keamanan,
dan keselamatan konsumen.
Hak paten adalah hak eksklusif yang
diberikan oleh negara kepada inventor atas hasil invensinya di bidang teknologi
selama waktu tertentu. Seorang inventor dapat melaksanakan sendiri invensinya
atau memberikan persetujuan kepada pihak lain. (Pasal 1 ayat 1 UU No.14 tahun
2012)
B A B III
PEMBAHASAN
Di jaman yang sudah maju dan modern ini berbagai jenis mobil
sudah berhasil dibuat oleh manusia. Dari yang berbahan bakar bensin, solar, hingga
yang berbahan bakar listrik bahkan panas dari cahaya matahari.
Kasus yang terjadi antara Nissan Motor Indonesia dengan
konsumen (Ludmilla Arif) perihal
iklan yang menyertakan informasi konsumsi BBM yang tidak sesuai kenyataan. Hal
ini dapat terjadi dikarenakan banyak factor yang mempengaruhi baik dari sisi
konsumen maupun produsen.
Beberapa faktor tersebut jika
ditinjau dari sisi produsen diantaranya :
1.
Beban psikologis yang ditanggung produk
Nissan March.
Berikut
ini sejarah Nissan march sampai dengan produk march yang di jual di Indonesia
saat ini. Nissan Micra adalah sebuah
mobil yang diproduksi oleh Nissan. Hal ini dikenal di Jepang dan Taiwan sebagai
Nissan March. Mobil ini dibangun sejak tahun 1982 dan telah memiliki tiga
generasi model yang berbeda. Mobil ini memiliki 3 dan 5 pintu
K10 (1982-1992) Micra yang asli, disebut juga K10,
diperkenalkan pada bulan Oktober 1982 sebagai pesaing Honda City sangat sukses,
ini dimaksudkan untuk menggantikan Cherry sebagai pesaing perusahaan dalam
segmen supermini, sebagai model Cherry sendiri telah semakin menjadi lebih
besar dengan setiap generasi berturut-turut.
K11 (1992-2002) Generasi kedua Micra K11 adalah
salah satu model pertama yang dibangun di pabrik Nissan Sunderland. Saat itu
diluncurkan di Jepang sebagai March (yang dibangun di Jepang) pada awal tahun
1992, dan dirilis di Eropa pada kuartal keempat tahun ini. Di Taiwan, di mana
mobil telah dijual sejak Februari 1995,
K12 (2002-sekarang), diresmikan pada akhir tahun
2002 dengan peningkatan kapasitas mesin menjadi 1,2L (CR12DE) dan 1,4L (CR14DE)
Dari sejarah singkat akan kemunculan Nissan March
dapat diketahui bahwa produk Nissan March telah memiliki beban psikologis untuk
sukses di pasaran dengan mengemban tugas dapat memenangkan persaingan
menghadapi produk Honda City, yang mana tugas ini sudah tertanam sejak cikal
bakal (moyangnya) Nissan March di ciptakan (1982)
2.
Produsen melakukan pengujian yang pada
umumnya dilakukan pihak indepen, seperti pihak media, komunitas, atau pengguna
langsung. Yang mana terkadang disisipkan pesan titipan agar image suatu produk dapat terdongkrak
dengan baik. Tapi hal ini harus dipelajari dengan baik dan dibuktikan
kebenarannya dengan hati-hati dan bersifat netral. Tidak dapat langsung
memberikan tudingan kepada semua pihak (pihak media, komunitas, pengguna
langsung) yang melakukan pengujian suatu produk.
3.
Saat dilakukan pengujian terkadang
kondisi saat pengujian tidak selalu sama dengan apa yang terjadi dalam
kehidupan nyata. Terutama menyangkut konsumsi BBM sendiri, metode perhitungan
ATPM tidak dapat dikatakan tidak akurat, tapi mungkin akan lebih bijak jika
dikatakan kurang tepat karena bukan pada tempatnya. Seperti mobil City Car
(Nissan March, apakah diuji dengan kondisi perkotaan yang dikenal macet. Penuh
perjalanan stop and go. Jalaanan yang
padat (uji kemampuan menyelip di jalanan yang padat). Atau dilakukan ala
perjalanan luar kota. Kecepatan saat dilakukan pengujian apakah konstan dan ada
batas kecepatan atau kecepatan dengan metode ‘berhenti dan melaju’ yang
merupakan karakteristik khas kemacetan yang merupakan habitat city car seperti
Nissan March.Hal ini pun harus diperjelas produsen saat mereka memaparkan
bahasa mereka dalam iklan maupun secara verbal saat dilakukan pemasaran oleh
tim marketing dari perusahaan yang bersangkutan. Agar konsumen mendapatkan
informasi yang jelas dan sedetail-detailnya dan tidak akan merasa tertipu di
kemudian hari. Pun demikian beban yang dibawa saat dilakukan pengujian apakah
hanya seorang pengemudi dan tanpa beban tambahan apapun atau dengan beban dan
kapasitas maksimal suatu mobil Nissan March. Dan masih banyak parameter yang
menentukan konsumsi BBM suatu kendaraan sehingga dapat mencapai titik “teririt”
nya. Dan sudah seharusnya pengujian yang dilakukan ATPM lebih mendekati keadaan
nyata suatu kendaraan itu akan diperuntukan. Bukan dengan metode adu irit.
Dan
metode-metode pengujian yang dilakukan oleh produsen harus disampaikan secara
jelas, terbuka, dan terperinci.
4.
Tipe kendaraan yang digunakan. Biasanya
suatu mobil memiliki berbagai macam tipe, baik itu yang bersifat mendasar
seperti perbedaan transmisi (manual atau otomatis). Ataupun perbedaan tipe
karena perbedaan aksesoris yang diusung dari masing-masing tipe. Tentunya
konsumsi BBM pada tipe transmisi manual akan berbeda dengan tipe transmisi
otomatis. Karena perbedaan karakteristik transmisi yang digunakan. Demikian
juga dengan aksesoris juga dapat mempengaruhi konsumsi BBM yang digunakan,
seperti akan berubahnya koofisien hambatan udara karena penggunaan aksesoris
tertentu yang dapat menyebabkan perbedaan konsumsi BBM pada tiap-tiap tipe.
Atau juga dikarenkan berat aksesoris yang digunakan, yang dapat menyebakan
perbedaan konsumsi BBM untuk masing-masing tipe.
5.
Faktor pengemudi saat dilakukan
pengujian konsumsi BBM. Faktor ini juga cukup berperan penting pada saat
pengujian konsumsi BBM, yang akan menjadi “senjata ampuh” dalam pemasaran suatu
produk terutama kendaraan bermotor seperti mobil. Dalam pemasangan iklan atau
bahasa verbal tim pemasaran, harus disampaikan juga informasi siapa yang
melakukan pengujian suatu kendaraan, sehingga didapat angka rata-rata konsumsi
suatu kendaraan (dalam hal Nissan march), apakah pengemudi yang melakukan test
tersebut, termasuk kategori orang yang baru dapat mengendarai mobil, atau yang
sudah mahir, dan juga tipe mengemudinya. Termasuk kategori Offensive Driving atau Defensive
Driving. Karena dua tipe pengemudi diatas memiliki karakteristik yang
saling bertolak belakang yang berimbas pada konsumsi BBM kendaraan yang
dikemudikannya. Produsen tidak boleh menutup mata, bahwa dijalanan saat ini
tidak sedikit (jika tidak ingin dikatakan banyak) pengemudi yang menganut paham
Offensive Driving. Sehingga pihak produsen harus memaparkan juga hasil
pengujian dari kedua model pengemudi diatas. Dimana nantinya akan berimbas
positif bagi konsumen, untuk dapat mengukur apakah konsumen tersebut telah
benar dan ramah lingkungan dalam mengemudikan kendaraan. Dan hal ini juga akan
menjadi acuan toleransi nilai konsumsi BBM suatu kendaraan, karena akan
didapatkan batas atas (Defensive Driving) dan batas bawah (Offensive Driving)
konsumsi suatu BBM.
Hal
ini juga akan membantu mewujudkan kesadaran pengemudi dan diharapkan dapat
mengurangi tingkat kecelakaan dan juga meningkatkan ketertiban berlalu lintas
Dalam
beriklan, memang tidak diatur dalam undang-undang, tapi ada tata krama dalam
periklanan Indonesia. Bahwa iklan itu
tidak boleh menyesatkan. Dan kalau mereka menyebutkan angka mereka harus ada
angka ilmiah. Janji-janji muluk produsen menurutnya harus disampaikan secara
real dan benar.
Apa lagi saat ini zamannya sosial media, mereka akan dihukum sendiri. Jadi walau pun hasil penelitian mengatakan demikian mereka (pengiklan) harus lebih berhati-hati. Karena kondisi mesin, beban setiap kendaraan itu tidak sama. Oleh sebab itu iklan tersebut harus menerangkan kondisinya, pemakaian berapa kilometernya harus jelas. hanya saja iklan itu harus menggunakan bahasa iklan. Selain itu untuk para agensi periklanan juga harus bijak dalam pembuatan iklan. Jangan hanya berdasarkan data yang diterima agensi periklanan. Namun pembuat iklan harus bijak, dengan melihat sendiri kenyataannya yang bisa di-deliver yang konsumen yang akan beli. Dan ini sangat mudah untuk diganggu.
Apa lagi saat ini zamannya sosial media, mereka akan dihukum sendiri. Jadi walau pun hasil penelitian mengatakan demikian mereka (pengiklan) harus lebih berhati-hati. Karena kondisi mesin, beban setiap kendaraan itu tidak sama. Oleh sebab itu iklan tersebut harus menerangkan kondisinya, pemakaian berapa kilometernya harus jelas. hanya saja iklan itu harus menggunakan bahasa iklan. Selain itu untuk para agensi periklanan juga harus bijak dalam pembuatan iklan. Jangan hanya berdasarkan data yang diterima agensi periklanan. Namun pembuat iklan harus bijak, dengan melihat sendiri kenyataannya yang bisa di-deliver yang konsumen yang akan beli. Dan ini sangat mudah untuk diganggu.
Beberapa
factor yang menyebabkan kasus tersebut jika ditinjau dari sisi konsumen
diantaranya :
1.
Informasi yang dimiliki konsumen
tergolong minim atau hanya mengandalakn informasi yang ada di iklan yang
diterbitkan produsen. Selayaknya seorang konsumen sebelum menetapkan pilihan
pada suatu produk/kendaraan mengantongi banyak informasi yang berkaitan dengan
produk tersebut. Jika tidak maka konsumen akan terjebak dalam idiom “membeli
kucing dalam karung”. Dalam batasan ini, yang dapat mengontrol dan memaksa
konsumen untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya akan produk terkait
hanyalah dari diri konsumen itu sendiri, akankah sang konsumen akan peduli pada
produk yang dimaksud agar tidak terdapat penyesalan di kemudian hari
2.
Pada banyak kasus, BBM suatu
kendaraan/mobil dapat menjadi boros jikalau pengemudi berlaku agresif dalam
berkendara. Dalam hal ini pengetahuan pengemudi atau konsumen dalam berkendara
yang tidak agresif (Berkendara Eco) mutlak
dibutuhkan. Biasakan menginjak gas secara halus, baik dalam kondisi ‘stop
and go’ maupun jalan lenggang agar komputer mesin selalu dalam kondisi close
loop. Berkendara eco yang wajar artinya, kendaraan tidak akan
menggangu pengendara lain akibat kecepatan yang terlampau pelan. Bahkan angka
120 km/jam kerap tersentuh untuk mencapai kecepatan rata-rata yang ditentukan
pada rute tol. Untuk itu, cukup membatasi putaran mesin dan injakan pedal gas
agar komputer mesin selalu dalam kondisi close loop saat berkendara eco.
Hanya sesekali saja kondisi open loop terjadi, seperti ketika menyalip
atau mempercepat akselerasi.
Menurut
Anjar Rosjadi, technical & warranty dept. technical service
division PT. Astra Daihatsu Motor, open loop adalah satu kondisi
mesin memerlukan tenaga, torsi ataupun fuel cut saat deselerasi. Pada
kondisi ini kontrol emisi diabaikan untuk mendapatkan performa mesin yang
diinginkan pengemudi. Lalu kondisi
kendaraan perlu tenaga atau torsi (akselerasi), suplai bahan bakar akan
menyesuaikan dan kontrol emisi akan mengabaikan kondisi ideal bahan bakar.
Begitupun saat fuel cut terjadi pada saat deselerasi mesin tidak memerlukan
suplai bahan bakar. Kondisi ini kontrol emisi akan mengabaikan kondisi
ideal bahan bakar. Secara keseluruhan pemakaian bahan bakar bisa dikontrol
secara optimal mengikuti pola berkendara. Sedangkan close loop yaitu
pengontrolan sistem suplai bahan bakar dengan memperhitungkan kontrol.
Dimana close loop mengontrol campuran bahan bakar sesuai kondisi ideal,
sehingga dicapai efisiensi maksimal dan kinerja catalytic converter untuk
kontrol emisi kendaraan. Kondisi ini terjadi saat idle atau pengendara normal
dengan batasan injakan pedal gas atau putaran mesin tinggi yang menjadi
indikasi pengemudi perlu tenaga optimal.
Inti
dari berkendara eco adalah gas dan
rem konstan. Saat menekan gas terlalu dalam, maka akan terjadi suplai
berlebihan bensin ke mesin. Akselerasi memang meningkat, tapi tak sebanding
dengan bbm yang terbuang. Boleh saja injak gas dalam saat diperlukan – misalnya
menyalip, tapi di keseharian lebih baik melaju konstan. Sedangkan mengerem
mendadak memang tidak membutuhkan bbm, tapi berarti Anda akan butuh bbm ekstra
untuk mengembalikan kecepatan semula.
Seperti
yang kita ketahui bahwa pengujian yang dilakukan produsen pada umumnya
menggunakan pengemudi yang telah memiliki pemahaman berkendara cukup tinggi dan
professional bahkan beberapa diantaranya memiliki sertifikat karena pemahaman
dan keprofesionalannya dalam keahlian mengemudi (berkendara Eco). Dan biasanya hasil dari pengujian
inilah yang digunakan produsen untuk dimuat di iklan maupun media lain dalam
mempromosikan kendaraan atau mobil yang akan dipasarkan. Sedangkan konsumen
yang ada pada umumnya, tidak banyak yang memiliki kemampuan mengemudi
(berkendara Eco) dengan baik.
Kalaupun ada mungkin tidak akan sama persis dengan pengemudi yang melakukan
pengujian yang diberdayakan oleh pihak produsen, hasilnya bisa lebih baik
ataupun lebih buruk.
3.
Pada kasus ini, beban kendaraan juga
berpengaruh pada konsumsi BBM Nissan March pada khususnya maupun pada mobil
lain pada umumnya. Harus ditelaah ulang apakah kendaraan yang digunakan
konsumen memiliki beban tambahan. Besar kemungkinan kendaraan yang digunakan
pengujian oleh produsen memiliki beban kendaraan standar, artinya tidak membawa
beban tambahan (bisa saja hanya terdapat pengemudi saja, saat pengujian) dan
tidak ada beban tambahan lain, missal koper isi pakaian atau lainnya. Karena
beberapa konsumen di Indonesia menganggap mobil merupakan rumah ke dua.
Sehingga banyak barang-barang, yang dipaksakan masuk ke dalam mobil, padahal
barang tersebut tidak selalu dipakai. Dalam kasus ini, dalam kesehariaannya
juga perlu dilihat lagi apakah beban kendaraan yang digunakan konsumen sama
dengan saat pengujian, misalnya kesehariannya hanya diisi pengemudi saja (sama
seperti saat pengujian yang dilakukan produsen), tidak membawa penumpang lain,
tidak membawa beban lain (hanya beban standar saja). Karena setiap kilogram
yang ditambahkan di mobil akan menuntut kerja lebih dari mesin. Apalagi bila
barang bawaan mencapai puluhan bahkan ratusan kilogram. Bawalah barang-barang
yang penting saja, dan singkirkan yang tidak terlalu perlu. Hal ini juga akan
membuat mobil lebih rapi sehingga mood mengemudi bisa membaik. Dengan
mood baik, aksi penghematan bbm saat mengemudi bisa dilakukan lebih mudah.
4.
Dari kasus diatas diketahui bahwa rute
yang dilalui konsumen adalah Buncit-kuningan-Buncit selama satu bulan. Daerah
ini merupakan daerah rawan macet yang rasanya tidak fair jikalau menghitung
kilometer untuk tiap liternya, karena banyak bensin yang terbakar saat mobil
dalam keadaan berhenti (macet). Mari kita tinjau apakah saat produsen melakukan
pengujian kendaraannya menggunakan rute yang sama. Dari sumber yang didapat,
klaim 21.8km/l didapat saat diadakan pengujian kendaraan menuju Yogyakarta,
yang mana notabene kondisi jalannya sangat jauh berbeda dengan kondisi jalan
Buncit-Kuningan. Jikalau ingin lebih adil dan bijak, ada baiknya konsumen pun
mencoba rute yang sama pada saat produsen melakukan pengujian kendaraannya,
atau bisa juga diperbaiki mekanisme pengujian produsen, dengan melakukan
pengujian pada rute yang termasuk macet dalam kondisi harian. Karena umumnya
kendaraan city car seperti Nissan march lebih diperuntukan penggunaannya dalam
kota untuk menghadapi kemacetan, maka akan lebih adil rasanya jikalau pengujian
yang dilakukan produsen juga ditempatkan didaerah perkotaan.
Diluar
ini semua jikalau konsumen ingin merasakan setidaknya “mendekati” hasil
pengujian produsen, konsumen dapat mengatur ulang rute, dengan cara menghindari
rute padat dan jam sibuk, sehingga proses ‘stop and go’ berkurang.
Karena semakin tinggi kecepatan rata-rata di rute dalam kota akan membuat
konsumsi BBM menjadi lebih hemat. Meskipun jaraknya agak jauh, rute yang lancar
akan membuat mobil butuh bbm lebih sedikit ketimbang melewati kemacetan. Hal ini
berpengaruh makin signifikan untuk mobil berkapasitas mesin lebih besar. Berdasarkan
data yang dimiliki autobild Indonesia, saat mobil berhenti di kemacetan bisa
menghabiskan 1,5 liter bensin per jam secara percuma. Menjaga mobil tetap
bergerak merupakan kunci dasar penghematan bbm.
5.
Pengaruh transmisi pada mobil juga
berpengaruh pada konsumsi BBM. Pada kasus ini konsumen menggunakan mobil
bertransmisi otomatis yang cendrung dinilai lebih boros dari transmisi manual
dari mata orang awam. Padahal hal ini tidak sepenuhnya benar, jikalau dilakukan
pengujian dengan satu pengemudi yang memahami karakter tranmisi otomatis dan
mengendarai mobil bertransmisi otomatis dan dipertemukan dengan pengemudi yang
tidak memahami cara mengendarai kendaraan transmisi manual. Tetapi jikalau
kedua pengemudi memiliki kemampuan mengemudi yang sama baik transmisi manual
maupun otomatis maka akan sedikit lebih irit transmisi manual, karena dapat
mengontrol putaran mesin sesuai dengan yang diinginkan dan di kondisi yang
paling hemat.
Dalam
kasus ini pun rasanya perlu diteliti lebih dalam lagi, kendaraan yang
diujicobakan oleh produsen menggunakan transmisi apa, sehingga dapat ditemukan
titik pembandingnya, selain dari sisi pengemudi.
Jikalau
konsumen biasa menggunakan mobil bertransmisi manual, maka akan perlu
penyesuaian pada saat menggunakan mobil bertransmisi otomatis. Karena kedua
transmisi ini terdapat perbedaan mencolok dalam perlakuannya untuk mendapatkan
konsumsi BBM yang tidak boros. Jika mobil bertransmisi manual, perpindahan gigi
sebaiknya dilakukan pada putaran mesin 2.500 – 3.000 rpm lantaran mesin sudah
menghasilkan torsi yang cukup. Cepatnya frekuensi pembakaran sangat tergantung
putaran mesin. Semakin tinggi putaran berarti semakin sering bbm dibakar, dan
di putaran tinggi hambatan gesek komponen mesin bertambah besar.
Sebaliknya, jika putaran terlalu rendah mesin tak memiliki torsi cukup untuk mempertahankan kecepatan. Paling ideal jika putaran dijaga pada 2.000-3.000 rpm saat melaju konstan
Sebaliknya, jika putaran terlalu rendah mesin tak memiliki torsi cukup untuk mempertahankan kecepatan. Paling ideal jika putaran dijaga pada 2.000-3.000 rpm saat melaju konstan
Sedangkan
untuk mobil bertansmisi otomatis, pindahkan ke posisi N saat berhenti di
kemacetan parah atau menunggu di traffic light. Pelan tidak selalu
identik dengan irit BBM. Pada mobil bertransmisi otomatis, kecepatan rendah
membuat komputer transmisi akan memerintahkan transmisi bekerja pada
perbandingan gigi yang sesuai. Seperti pada Nissan March, bila kecepatan kurang
dari 60 km/jam, maka transmisi akan mengunci di gigi 3 sehingga putaran mesin
akan lebih tinggi ketimbang melewati kecepatan 60 km/jam.
Dan
kali ini pun pengetahuan konsumen akan cara mengemudi yang benar pun dituntut
agar tidak terdapat perbedaan signifikan dengan pengujian yang dilakukan
produsen, yang pengemudinya sudah terampil dan mengetahui karakter transmisi
suatu kendaraan
6.
Selain itu penggunaan aksesoris yang
berlebihan yang meningkatkan koofisien gesek antara udara dengan mobil dan juga
berkendara dengan jendela mobil tebuka akan menahan laju mobil yang akhirnya
membuat bahan bakar lebih boros, terutama pada kecepatan di atas 80 km/jam.
Dapat
dipastikan produsen tidak akan melakukan hal ini saat pengujian BBM kendaraan
yang dimaksud untuk mencapai angka konsumsi BBM yang paling hemat, sedangkan
pada konsumen, terkadang hal-hal seperti ini dapat terlewatkan dalam
kesehariannya
7.
Hal yang juga perlu mendapat perhatian
dalam kasus ini adalah perihal tekanan angin pada ban mobil yang digunakan
konsumen dan produsen.
Ban
dengan tekanan terlalu rendah meningkatkan hambatan gelinding (rolling resistance) dan membuat mesin
harus mengeluarkan usaha lebih menjalankannya. Selain lebih boros bbm,
kurangnya tekanan ban juga menimbulkan risiko pecah ban lebih besar. Untuk itu,
sangat disarankan untuk mengecek kondisi tekanan ban secara visual setiap hari.
Dan tiap minggu ukurlah tekanan ban di tempat terpercaya. Selalu setel tekanan
ban sesuai rekomendasi pabrikan mobil.
Diketahui
saat pengujian mobil yang dilakukan produsen hanya dilakukan satu kali jalan,
artinya kondisi tekanan angin pada ban tidak banyak berubah sehingga mengurangi
hambatan gelinding, sehingga mesin tidak perlu mengeluarkan tenaga lebih untuk
menjalankan kendaraan, yang akan berefek langsung pada konsumsi BBM.
Sedangkan
pada konsumen, penghitungan BBM dilakukan dalam rentang 1 bulan. Dimana ada
kemungkinan besar terjadi penurunan tekanan angin pada ban, yang dapat
meningkatkan hambatan gelinding dan membuat mesin harus mengeluarkan usaha
lebih unjutk menjalankan kendaraan dan berdampak langsung pada konsumsi BBM
sehingga menjadi lebih boros. Hal ini juga perlu diselidiki lebih dalam pada
kasus ini, apakah konsumen selalu menjaga tekanan angin pada bannya sesuai
standar pabrikan, setiap kali konsumen akan menggunakan kendaraannya dalam
rentang waktu 1 bulan (rentang waktu konsumen menghitung konsumsi BBM kendaraan
yang digunakannya).
8.
Faktor berikutnya adalah melakukan
perawatan secara berkala seperti mengganti filter bensin dan udara. Jika filter
bensin dan udara tersebut bersih, maka beban mesin mobil menjadi lebih ringan
dan performa lebih baik, otomatis konsumsi bahan bakar lebih irit. Pada kasus
ini produsen melakukan pengujian pada kendaraannya hanya satu kali dan hasil
inilah yang menjadi data untuk dimuat iklan produk produsen. Maka dapat dinilai
kebersihan filter bensin dan udara masih terjamin, sehingga beban mesin menjadi
lebih ringan, dan berdampak positif pada konsumsi BBM. Sedangkan konsumen yang
terlibat dalam kasus ini melakukan perhitungan BBM dalam periode 1 bulan, yang
ada kemungkinan filter bensin dan udara sudah tidak dalam kondisi optimal
(sudah mulai agak kotor). Meskipun kita ketahui periode 1 bulan bukanlah hal
yang cukup untuk dapat membuat filter bensin dan filter udara menjadi kotor dan
menyebabkan konsumsi BBM menjadi boros secara signifikan. Meskipun tidak
banyak, tapi hal ini akan berpengaruh pada konsumsi BBM kendaraan konsumen. Dan
kali ini rasanya pun tidak adil menjustifikasi perhitungan konsumsi BBM yang
dilakukan konsumen terdapat deviasi yang besar terhadap perhitungan konsumsi
BBM yang dilakukan produsen.
9.
Penggunaan bahan bakar yang tepat juga
berpengaruh pada konsumsi BBM. Umumnya semakin tinggi RON yang digunakan maka
akan semakin baik pembakarannya, sehingga mengurangi bahan bakar yang tidak
terbakar dengan sempurna. Maka gunakanlah bahan bakar yang sesuai rekomendasi
produsen untuk memperoleh performa maksimal. Biasanya ini dapat diketahui di
buku manual atau melihat angka kompresi mesin. Sebagai info, seluruh mobil
produksi 2007 ke atas sudah merekomendasikan bahan bakar dengan minimum RON 90.
Pada
saat pengujian kendaraan yang dilakukan produsen juga harus diketahui produsen
menggunakan BBM dengan tingkat RON berapa. Karena rasanya akan tidak adil
jikalau produsen menggunakan RON 95 (pertamax plus) sedangkan konsumen
melakukan pengujian selama 1 bulan hanya menggunakan RON 92 (pertamax) atau
bahkan RON 88 (premium)
Ada langkah yang
cukup bijak yang dapat diambil konsumen agar dapat meminimalkan kerugian dalam
memilih atau menggunakan suatu produk. Konsumen diharapkan teliti dan mau
menggali informasi lebih banyak, berkaitan dengan kendaraan atau mobil yang
akan dipilih atau digunakan. Sebetulnya saat ini tidak lah sulit mendapatkan
informasi suatu produk, sebelum konsumen memutuskan untuk membeli atau
menggunakan suatu produk. Informasi ini bisa didapat dari media massa, media
cetak, media elektronik, mapun hasil uji oleh orang atau rekan yang telah
menggunakan produk tersebut. Demikian juga untuk konsumsi BBM Nissan March,
banyak media yang mengulas maupun melakukan pengujian terhadap kendaraan ini.
Seperti yang dilakukan Autobild Indonesia. Media ini juga melakukan pengujian
terhadap kendaraan Nissan March, media ini bersifat independen. Selain
melakukan pengujian kendaraan, media ini juga memberikan penilaian suatu mobil
dari berbagai sudut pandang, dan memaparkan keunggulan maupun kelemahan suatu
mobil.
Pada ulasan
autobild tentang Nissan March tanggal 13 Januari 2011, menyampaikan bahwa
konsumsi BBM Nissan March pada jalan bebas hambatan adalah sebesar 19.8 km/l
sedangkan konsumsi BBM dalam kota sebesar 15.4 km/l
Konsumsi BBM per liter
|
Rute
|
|
Jalan Bebas Hambatan
|
Dalam Kota
|
|
13 Januari 2011
|
19.8
|
15.4
|
12 Mei 2011
|
20.1
|
15.9
|
25 Mei 2011
|
19.8
|
-
|
17 Oktober 2011
|
-
|
13.5
|
14 Juni 2012
|
16.94
|
13.8
|
Tabel Pengujian konsumsi BBM Nissan March yang Dilakukan oleh
Autobild Indonesia periode Januari 2011 – Juni 2012
Grafik
Pengujian konsumsi BBM Nissan March yang Dilakukan oleh Autobild Indonesia
periode Januari 2011 – Juni 2012
Perlu
menjadi perhatian konsumen juga, bahwa pengujian yang dilakukan pihak
media(khususnya media otomotif seperti autobild Indonesia) pada umumnya
menggunakan pengemudi yang telah memiliki pemahaman berkendara cukup tinggi dan
professional bahkan beberapa diantaranya memiliki sertifikat karena pemahaman
dan keprofesionalannya dalam keahlian mengemudi (berkendara Eco), bukan pengemudi yang baru mengenal
cara mengemudi. Jadi konsumen pun diharapkan lebih tau kondisi nyatanya untuk
membandingkan pemakaian konsumsi BBM yang dihasilkan konsumen dengan yang
ditulis media, bisa dapat sama, sedikit berbeda, atau sangat jauh berbeda. Dan
hal ini pulalah yang harusnya juga menjadi salah satu pertimbangan sebelum
ingin mempertanyakan apa yang tertera pada iklan suatu produk/kendaraan. Tetapi
tidak menutup kemungkinan juga pengemudi yang digunakan media untuk melakukan
pengujian adalah dari kalangan masyarakat umum. Seperti pada ulasan Autobild
Indonesia tanggal 17 Oktober 2011. Biasanya hal ini dilakukan media untuk
mendapatkan kondisi nyata yang terjadi secara umum pada masyarakat.
Kasus yang
terjadi pada Ludmilla Arief yang menggunakan kendaraan Nissan March
bertransmisi otomatis, dapat mengacu pada hasil pengujian media autobild
Indonesia diatas. Dimana Ludmilla hanya mampu mencapai konsumsi BBM sebesar
7.9km/l hingga 8.2 km/l dengan rute dalam kota. Hal ini harusnya diteliti lebih
lanjut seperti factor-faktor yang telah disampaikan sebelumnya, seperti kondisi
kendaraan, kondisi lalulintas, dan faktor pengemudi. Pun demikian dengan iklan
yang dibuat oleh Nissan, harus diteliti dengan baik, dengan menggunakan
bukti-bukti dan saksi-saksi ahli sehingga didapat konsumsi 21km/l. Kelemahan
iklan yang dimaksud tidak menjelaskan kondisi seperti apa yang terjadi saat
dilakukan pengujian tersebut. Sehingga konsumen merasa tertipu, dengan
menganggap kondisi yang dilakukan saat pengujian adalah sama dengan kondisi
yang dialami konsumen dalam kesehariannya
Dari kasus ini,
diharapkan baik produsen maupun konsumen dapat saling memahami dan menghormati
satu sama lain dalam memasarkan produk maupun memilih atau menggunakan produk.
Dengan langkah seperti, berhati-hati menggunakan bahasa iklan, dan menjelaskan
kondisi detail pengujian yang dituliskan di iklan. Konsumen pun berperan aktif
mencari informasi dari produk atau kendaraan yang akan digunakan sebelum
menetapkan pilihannya
Untuk
melengkapi pembahasan tentang dunia otomotif terutama mobil, dan juga tentang
produsen mobil Nissan, ada baiknya juga dipaparkan sejarah singkat mobil dan
produsen mobil Nissan.
Mobil pertama kali ditemukan oleh Nicolas-Joseph Cugnot yang
berasal dari Prancis pada tahun 1769. Cugnot terinspirasi saat melihat bentuk
kereta kuda yang dilengkapi dengan ban. Kemudian Cugnot mencoba untuk membuat
kendaraan yang bergerak dengan mesin uap.
Penemuan
Cugnot dipandang rendah di tempat asalnya Prancis, dan penemuan tersebut diteruskan
ke Britania, di mana Richard Trevithick
menjalankan gerobak-uap di tahun 1801. Kendaraan tersebut
dianggap aneh pada awalnya, namun penemuan dalam dekade setelahnya, seperti rem
tangan, transmisi multi-kecepatan, dan peningkatan kecepatan dan setir, membuatnya sukses.
Paten mobil pertama di AS diberikan kepada Oliver Evans pada 1789; pada 1804 Evans
mendemonstrasikan mobil pertamanya, yang bukan hanya mobil pertama di AS tapi
juga merupakan kendaraan amphibi pertama, yang kendaraan
tenaga-uapnya sanggup jalan di darat menggunakan roda dan di air menggunakan
roda padel.
Kendaraan mesin uap mengalami perkembangan lebih pesat saat
dikembangkan oleh Lunar Society, di Brimingham, Inggris. Carl Benz dari Mannheim
merupakan pembuat mobil pertama yang menggunakan bahan bakar bensin pada tahun
1886. Kemudian di waktu yang hampir bersamaan Gottlieb Daimler dan Wilhelm
Maybach dari Sttugart juga membuat mobil dengan bahan bakar bensin. Namun, Benz
terlebih dahulu menyelesaikan penemuan itu dan mempatenkan penemuan tersebut
pada tahun 1879.
Pada 5 November 1895, AS memberikan hak paten kepada George
B. Selden untuk mesin mobil dua-stroke. Penerobosan spektakuler ini juga
dilakukan oleh Berta Benz pada 1888. Untuk beberapa dekade, mesin-uap, listrik,
dan bensin saling bersaing. Pada tahun 1902 Oldsmobil memproduksi mobil dengan
harga terjangkau dalam skala besar, dan kemudian dikembangkan besar-besaran
oleh Henry Ford pada 1910an.
Perkembangan teknologi otomotif sangat pesat pada periode
1900 sampai ke pertengahan 1920an. Hal ini disebabkan oleh banyaknya pembuat
mobil kecil yang saling berkompetisi untuk meraih perhatian dunia. Pengembangan
utama termasuk penyalaan elektronik dan
self-starter elektronik (keduanya oleh Charles Kettering, untuk Perusahaan
mobil Cadillac
di tahun 1910-1911), suspensi independen, dan rem empat-ban. Pada tahun 1930an,
kebanyakan teknologi dalam permobilan sudah diciptakan, walaupun sering
diciptakan kembali di kemudian hari dan diberikan kredit ke orang lain.
Misalnya, pengemudian roda-depan diciptakan
kembali oleh Andre Citroën
dalam peluncuran Traction Avant pada 1934,
meskipun teknologi ini sudah muncul beberapa tahun sebelumnya dalam mobil yang
dibuat oleh Alvis dan Cord, dan di dalam mobil balap oleh
Miller (dan mungkin telah muncul pada awal 1897).Pada tahun 1930-an jumlah produsen
mobil berkurang drastis. Barulah pada tahun 1960-an saat harga barang-barang
elektronik cukup murah untuk diproduksi massal, mobil dan berbagai inovasi
berkembang kembali.
Sekarang ini,
Amerika memiliki mobil lebih banyak dari negara lainnya. Jepang memimpin dalam pembuatan mobil, tetapi penduduk
Jepang tidak mampu membiayai menjalankan mobil karena tempat parkir yang jarang dan
harga bahan bakar yang mahal
Nissan Motor Company Ltd (bahasa Jepang: 日産自動車株式会社 Nissan
Jidōsha Kabushiki-gaisha?) (TYO:
7201), biasanya disingkat sebagai Nissan (
/ˈniːsɑːn/ atau Britania Raya /ˈnɪsæn/; bahasa Jepang: [nisːaɴ]) adalah sebuah produsen
otomotif multinasional asal Jepang. Merek ini
merupakan divisi utama dari Grup Nissan. Nissan
dulunya dipasarkan dengan merek Datsun sampai tahun 1983. Kantor utamanya
terletak di wilayah Ginza
dari Chūō-ku, Tokyo tetapi Nissan
merencanakan akan memindahkan kantor utama mereka ke Yokohama,
Kanagawa
pada 2010, dimana konstruksi sudah dimulai pada 2007. Pada tahun 2011, mereka
resmi memindahkan kantor pusat ke Nishi-ku, Yokohama.
Nissan adalah
produsen mobil terbesar keenam di dunia, di belakang Toyota, General
Motors, Volkswagen AG, Hyundai Motor Group, dan Ford pada tahun 2010. Pada tahun 1999, Nissan
membentuk aliansi dengan Renault S.A. dari Perancis, dengan Renault memegang 43,4%
saham Nissan sedangkan Nissan memegang 15% saham Renault pada tahun 2008.
Bersama dengan jajaran produk biasanya, Nissan juga memasarkan merek mobil
mewah yang dinamakan Infiniti.
Nissan
pertama kali masuk secara resmi ke Indonesia pada tahun 1969 dengan nama Datsun
melalui Agen Tunggal PT Indokaya yang didirikan oleh H. Abdul Wahab Affan
bersama dengan saudara-saudaranya. Jenis kendaraan yang diproduksi pada tahun
itu adalah pick up, multi purpose (jip) dan sedan
dengan produksi rata-rata 750 unit/bln yang dipasarkan di Jakarta, Bandung,
Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Bali, Lampung, Bengkulu, Palembang, Padang,
Balikpapan, Ujung Pandang, Medan dan Menado.
Pada tahun 1974 PT Indokaya memproduksi Datsun Sena yang
penggunaan kandungan lokalnya mencapai 75 % guna memenuhi anjuran pemerintah
untuk menjalankan program lokalisasi bagi kendaraan roda empat. Produksi
rata-rata 250 unit per bulan.
Pada tanggal 14 April 1981, keagenan tunggal Datsun dipegang
oleh PT Wahana Wirawan. Produksi awalnya adalah Multi Purpose Vehicle (Jeep
Nissan Patrol 2800cc 4WD) dan sedan Nissan Laurel, Sunny dan Stanza (khusus
untuk taksi). Disamping menjual kendaraan Nissan kepada umum, PT Wahana Wirawan
juga memasarkan kendaraan taksi di seluruh Indonesia. Pada tahun 1984 dibentuk perusahaan baru bernama PT Nayaka
Wirawan yang berfungsi sebagai Sole Distributor sedangkan PT Wahana Wirawan
sendiri tetap sebagai pemegang Agen Tunggal Nissan di Indonesia. Akhir tahun 1986, PT Nayaka Wirawan dijual kepada Indomobil
Group dan tahun 1989 PT Nayaka Wirawan dibubarkan dan selanjutnya didirikan PT
Indocitra Buana pada 23 November 1989. Daerah pemasaran Nissan meliputi
Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya untuk sedan dan jeep. Pada tahun 1989
kendaraan yang dipasarkan adalah jenis sedan seperti Nissan Sentra dan Cefiro.
Nissan Sunny dijual khusus untuk taksi menggantikan Nissan Stanza. Pada
ssat itu, Nissan belum memiliki Assembling Plant sendiri, unit-unit CKD masih di assembling di Volvo ISMAC yang
berlokasi di Ancol, akan tetapi mengingat kapsitas penjualannya meningkat,
yaitu rata-rata 400 unit per bulan, Indomobil bekerjasama dengan Marubeni dan Nissan Motor Co. Jepang memutuskan untuk
mendirikan Assembly Plant sendiri dengan nama ISMAC Nissan Manufacturing atau
disingkat INM di Cikampek Jawa Barat. Perusahaan ini bersama-sama dengan Nissan
Motor Co. Jepang merencanakan mendirikan Manufacturing Engine dipakai di dalam
negeri dan diekspor kembali ke Jepang. Mengingat
kapasitas produksinya yang tinggi, maka selain kendaraan Nissan, INM juga
memproduksi Kendaraan merk lainnya seperti Volvo, SsangYong, VW dan lain-lain.
Untuk pemasaran Nissan di Indonesia, PT Indocitra Buana mengangkat beberapa penyalur dan bengkel Nissan di beberapa kota di seluruh Indonesia.
Untuk pemasaran Nissan di Indonesia, PT Indocitra Buana mengangkat beberapa penyalur dan bengkel Nissan di beberapa kota di seluruh Indonesia.
Pada 26 Agustus 1997 dengan tujuan untuk mengembangkan bisnis
retailer di Nissan Group, didirikanlah PT Indomobil Trada Nasional atau
disingkat dengan PT INTAN. Meskipun secara hukum perusahaan tersebut telah
didirikan semenjak tahun 1997, namun karena kondisi krisis ekonomi yang melanda
Indonesia secara umum, PT Indomobil Trada Nasional baru aktif beroperasi pada
Januari 2000. Pada 1 November 1999, PT Indobuana Autoraya resmi bergabung dengan Nissan Group. Pendirian
PT Indobuana Autoraya melengkapi struktur perusahaan dalam group Nissan
Ssangyong menjadi sebagai berikut :
PT Wahana Wirawan sebagai Agen Tunggal dan Pemegang Merk Nissan
PT Indocitra Buana sebagai Sole Distributor Merk Nissan
PT Indomobil Trada Nasional sebagai Sales Operation (Retailer)
PT Indobuana Autoraya sebagai Agen Tunggal dan Pemegang Merk SsangYong.
PT Wahana Wirawan sebagai Agen Tunggal dan Pemegang Merk Nissan
PT Indocitra Buana sebagai Sole Distributor Merk Nissan
PT Indomobil Trada Nasional sebagai Sales Operation (Retailer)
PT Indobuana Autoraya sebagai Agen Tunggal dan Pemegang Merk SsangYong.
Namun kerjasama ini berakhir setelah pihak Nissan Jepang menjadi
pemegang saham mayoritas dan pengelolaan bisnis SsangYong dijalankan oleh
Indomobil Volvo pada Oktober 2001.
Saat ini PT Indomobil Trada Nasional mengkhususkan diri pada
jenis usaha perdagangan kendaraan bermotor baik New Cars maupun Used Cars,
Accessories Shop, maupun bengkel perwakilan Nissan.
Pada pertengahan tahun 2001 dengan telah bergabungnya Nissan
dengan Renault secara Internasional, maka di Indonesia pun dijalinlah kerjasama
antara Indomobil Group dalam hal ini diwakili oleh PT Auto Euro Indonesia dan
Renault Perancis untuk memasarkan kendaraan Renault di Indonesia dengan
dukungan awal manajemen, jaringan pemasaran dan layanan purna jual Nissan.
Saat ini, struktur perusahaan Nissan adalah sebagai
berikut :
PT Nissan Motor Indonesia sebagai Agen Tunggal dan Pemegang Merk Nissan
PT Nissan Motor Distributor Indonesia sebagai Sole Distributor Merk Nissan
PT Wahana Wirawan sebagai Sales Operation (Join penyalur)
PT Indomobil Trada Nasional sebagai Sales Operation (Retailer)
PT Auto Euro Indonesia sebagai Agen Tunggal dan Pemegang Merk Renault.
PT Nissan Motor Indonesia sebagai Agen Tunggal dan Pemegang Merk Nissan
PT Nissan Motor Distributor Indonesia sebagai Sole Distributor Merk Nissan
PT Wahana Wirawan sebagai Sales Operation (Join penyalur)
PT Indomobil Trada Nasional sebagai Sales Operation (Retailer)
PT Auto Euro Indonesia sebagai Agen Tunggal dan Pemegang Merk Renault.
B A B IV
A.
Kesimpulan
Kasus
di atas membuktikan, pada ketentuan umum UU soal konsumen, menyangkut promosi
disebutkan, promosi adalah kegiatan pengenalan atau penyebarluasan informasi
suatu barang atau jasa untuk menarik minat beli konsumen terhadap barang atau
jasa yang akan dan sedang diperdagangkan. Maka, kasus ini menunjukkan bahwa
terkadang promosi iklan sangat tidak beretika bisnis. Oleh karena itu,
diharapkan akan adanya keterbukaan antara produsen kepada konsumen sehingga
mereka akan bias saling nyaman satu sama lain.
Selain
itu kasus diatas juga termasuk kedalam hukum persaingan yang terjadi antara
produsen mobil. Dimana diketahui bahwa cikal bakal Nissan March (tipe K10) (1982-1992) yang diperkenalkan pada
bulan Oktober 1982 sebagai pesaing Honda City. Disini tampak bahwa persaingan
dari Nissan March telah ada sejak lama, sejak terbentuknya cikal bakal Nissan
March.
B.
Daftar
Pustaka
Adiman.
(2012). Pengertian Konsumen. Tersedia : http://adimanpangaribuan.blogspot.com/2012/06/pengertian-konsumen.html. (26
Januari 2013)
Fahmi.
(2012). Kasus Perlindungan Konsumen. Tersedia : http://ardiaiuajah.blogspot.com/2012/11/kasus-perlindungan-konsumen.html. (26
Januari 2013)
Engineeringtown.com.
(2012). Sejarah Ditemukannya Mobil. Tersedia : http://www.engineeringtown.com/kids/index.php/penemuan/94-sejarah-ditemukannya-mobil. (27
Januari 2013)
Arifatul.
(2007). Sejarah Mobil. Tersedia : http://arifatul.wordpress.com/2007/03/14/hello-world/.
(27 Januari 2013)
Hak
Paten Admin. (2012). Hak Paten – Pengertian Hak Paten. Tersedia : http://www.hakpaten.net/tag/pengertian-hak-paten/.
(27 Januari 2013)
Wikipedia.
(2013). Nissan Motors. Tersedia : http://id.wikipedia.org/wiki/Nissan_Motors. (27
Januari 2013)
Nissan-mobil.blogspot
Admin. (2009). Tersedia : http://nissan-mobil.blogspot.com/2009/03/sejarah-nissan-indonesia.html. (27 Januari 2013)
Showroomnissan.com
admin. (2011). Tersedia : http://www.showroomnissan.com/2011/01/sejarah-nissan-marchmicra-history-of.html
. (27
Januari 2013)
Andhika
Lutfi. 2012. Kasus Nissan March Boros PN Jaksel Menangkan Pemilik Mobil.
Tersedia : http://oto.detik.com/read/2012/04/17/123344/1894270/1207/kasus-nissan-march-boros-pn-jaksel-menangkan-pemilik-mobil. (27 Januari 2013)
Hidayat
Rofiq. (2012). Kasus Iklan March Masuk Pengadilan. Tersedia : http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt4f8503fecc5fb/kasus-iklan-nissan-march-masuk-pengadilan. (27
Januari 2013)
Tryothegreat.
(2012). Kasus ‘March Boros’ Belum Usai, Kini Nissan Hadapi Tuntutan Kasus ‘Juke
Olivia Dewi’. Tersedia : http://trayothegreat.wordpress.com/2012/04/12/kasus-march-boros-belum-usai-kini-nissan-hadapi-tuntutan-kasus-juke-olivia-dewi/.
(27 Januari 2013)
Andhika
Lutfi. 2012. Nissan : Iklan March Tidak Salah. Tersedia : http://oto.detik.com/read/2012/04/18/114910/1895155/1207/nissan-iklan-march-tidak-salah (27 Januari 2013)
Andhika
Lutfi. 2012. Nissan Ajukan Kasasi Kasus March Boros ke MA. Tersedia : http://oto.detik.com/read/2012/04/18/103854/1895062/1207/nissan-ajukan-kasasi-kasus-march-boros-ke-ma (27 Januari 2013)
Andhika
Lutfi. 2012. Pelajaran Bagi Produsen Agar Hati-hati Beriklan. Tersedia : http://oto.detik.com/read/2012/04/17/165757/1894556/1207/pelajaran-bagi-produsen-agar-hati-hati-beriklan (27 Januari 2013)
Zenuri.
2011. Mobil 3 silinder : Nissan March. Tersedia : http://www.autobildindonesia.com/read/2011/05/12/3705/23/11/Mobil-3-silinder-Nissan-March. (28
Januari 2013)
Aditya
Indra. 2011. March Vs Rival : Nissan March XS. Tersedia : http://www.autobildindonesia.com/read/2011/05/25/3773/23/11/March-vs-rival-Nissan-March-XS. (28
Januari 2013)
Astry
Novi. 2011. Nissan March A/T – Liburan Kompak. Tersedia : http://www.autobildindonesia.com/read/2011/10/17/4582/24/11/Nissan-March-AT-Liburan-Kompak. (28
Januari 2013)
Irianto
Pekik. 2012. Mesin kecil = Boros BBM?. Tersedia : http://autobildindonesia.com/read/2012/06/14/5815/17/6/Mesin-Kecil-Boros-BBM. (28
Januari 2013)
Moviarto
Vierko. 2011. Nissan March Nan Irit. Tersedia : http://www.autobildindonesia.com/read/2011/01/13/2799/24/0000-00-00/Nissan-March-Nan-Irit. (28
Januari 2013)
Indra
Aditya. 2012. 10 Kiat Hemat BBM yang Aman. Tersedia : http://www.autobildindonesia.com/read/2012/05/12/5642/16/6/10-Kiat-Hemat-BBM-Yang-Aman. (28
Januari 2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar